SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan jenazah. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Belakangan ini Warga Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo digegerkan dengan penemuan mayat perempuan yang terbungkus plastik tanpa identitas di parit pinggir jalan pada Minggu (14/4/2024).

Usut punya usut jenazah perempuan tersebut bernama Serlina, warga Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Ia ditemukan dalam keadaan meninggal tak wajar. Jasadnya ditemukan sudah berbau menyengat terbungkus plastik. Wanita 22 tahun itu sebelumnya dilaporkan hilang sejak sehari sebelum lebaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bukan kali ini saja ditemukan mayat yang meninggal tak wajar di Kabupaten Sukoharjo, namun sudah berulang kali. Berikut deretan kasus penemuan mayat dalam kondisi tak wajar di Sukoharjo yang pernah diliput Solopos.com:

Mayat Pria Tergeletak di Pinggir Jalan Baki

Pria tersebut diketahui bernama Loso Santoso yang merupakan warga Desa Jetis, Kecamatan Baki, Sukoharjo. Jenazah korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi kepala mengeluarkan darah pada Rabu (14/12/2023) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Dugaan sementara dari Kapolsek Baki adalah tabrak lari namun masih didalami untuk kemungkinan penganiayaan pada korban. Saat ditemukan, jenazah langsung dilarikan ke Rumah Sakit dr. Oen Solo Baru, Sukoharjo kemudian dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk autopsi.

Mayat Dosen RM UIN Raden Mas Said Surakarta di Gatak

Kasus penemuan mayat dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (FEBI) UIN RM Said Surakarta, Wahyu Dian Silviani, 34, menjadi salah satu kasus yang paling menggegerkan di Sukoharjo. Wanita muda berkacamata itu ditemukan meninggal di rumah temannya tepatnya di Perumahan Graha Sejahtera, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo pada Kamis (24/8/2023).

Rumah korban pada saat itu sedang direnovasi sehingga harus menginap di rumah temannya. Saat ditemukan, korban diketahui tergeletak di lantai yang tertutup kasur dengan banyak ceceran darah di tempat kejadian perkara (TKP). Belakangan diketahui bahwa korban meninggal akibat dibunuh.

Pelaku pembunuhan adalah Dwi Feriyanto, 23, warga RT 002/RW005, Dusun Taru, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo. Ia adalah seorang tukang bangunan yang dipekerjakan korban untuk merenovasi rumahnya.

Motif pelaku melakukan aksi tersebut lantaran merasa sakit hati disebut tukang amatiran saat tengah menyusun batu bata tiga hari sebelum kejadian. Ia menghabisi nyawa korban menggunakan pisau pemotong daging curian dengan menghujamkannya pada pipi sebelah kanan korban.

Namun pihak keluarga dan rekan korban tak mempercayai keterangan Dwi. Pasalnya korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan tak pernah mencaci maki orang.

Dwi juga berupaya menghilangkan barang bukti dan membawa kabur sejumlah barang berharga milik korban. Polisi berhasil menangkapnya dan telah divonis hukuman seumur hidup oleh Majelis hakim Pengadilan Ngeeri (PN) Sukoharjo pada Kamis (29/2/2024) lalu.

Penemuan Korban Mutilasi di Sukoharjo

Kasus lain yang bikin geger Sukoharjo adalah penemuan mayat Rohmadi, 51. Betapa tidak, jasad pria asal Keprabon, Banjarsari, Solo ini ditemukan tak utuh, alias berupa potongan-potongan yang tersebar di sejumlah lokasi. Rohmadi jadi korban mutilasi rekan kerjanya sesama  penjaga gudang toko salah satu toko mebel bernama Suyono.

Suyono membunuh korban pada Jumat (19/5/2024) lantaran pelaku menyimpan dendam yang cukup lama. Kapolda juga menyebutkan adanya cinta segitiga antara pelaku dengan korban.

Ia memukul kepala korban sebanyak tiga kali menggunakan pipa besi di gudang toko mebel di Jl. Ir. Soekarno No.36, Dukuh Ngasinan, Desa Kwarasan, Grogol, Sukoharjo. Tempat itu biasanya digunakan sebagai tempat mencuci perabotan rumah tangga.

Setelah dipastikan tidak bernyawa, pelaku memutilasi tubuh korban menjadi enam bagian agar mudah untuk dibuang kemudian dimasukkan ke dalam empat kantong plastik.

Potongan tubuh yang pertama kali ditemukan yaitu tangan kiri di Sungai Jenes, Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Potongan tubuh kedua yaitu kaki kiri ditemukan di Bengawan Solo, Mojolaban, Sukoharjo. Potongan tubuh ketiga yaitu badan tanpa pakaian ditemukan Grogol.

Potongan tubuh keempat yaitu kepala korban ditemukan di bantaran Sungai Mojo, Pasar Kliwon, Solo. Sementara potongan tubuh kelima yaitu tangan kanan dan potongan tubuh keenam yaitu paha di temukan di aliran Sungai Jenes Pringgolayan, Serengan, Solo.

Tersangka divonis hukuman penjara seumur hidup oleh Majelis hakim Pengadilan Negeri Sukoharjo pada Rabu (20/12/2023) karena terbukti bersalah sesuai Pasal 340 KUHP yakni melakukan pembunuhan berencana.

Penemuan Mayat Siswi Dibunuh Teman Michat

Seorang bocah perempuan bernama EL, 15, asal Grogol, Kabupaten Sukoharjo jadi korban pembunuhan setelah ditemukan meninggal dalam tak wajar. Siswi kelas IX SMP ini ditemukan bersimbah darah pada Selasa (24/1/2023) di tanah lapang belakang Karaoke KCRI di Desa Pandeyan, Grogol, sekira pukul 00.00 WIB.

Ia dibunuh oleh seseorang yang dikenalnya lewat aplikasi perpesanan dan jejaring sosial MiChat. Menurut Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, korban ditemukan tak bernyawa mengenakan kaus dan celana jin.

EL, dibunuh secara kejam oleh Nanang Tri Hartanto 21, pria asal Jogja. NTH diketahui merupakan seorang bapak satu anak sehari-hari bekerja sebagai manusia silver. Tersangka ini ber-KTP Jogja namun tinggal di tempat indekos di Kartasura, Sukoharjo. Keduanya berkenalan dan berkencan lewat aplikasi perpesanan.



PN Sukoharjo telah menjatuhi hukuman pada Selasa (19/9/2023) kepada pelaku dengan 15 tahun penjara serta denda senilai Rp1 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya