SOLOPOS.COM - Puluhan pengunjung tampak bersantai dan menikmati area Kuliner Malam ala Wonogiri (Kumalagiri) yang berlokasi di Terminal Tipe A Giri Adipura, Kabupaten Wonogiri, Jumat (15/4/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Pengelola Terminal Tipe A Giri Adipura, Kabupaten Wonogiri membuka Kuliner Malam ala Wonogiri (Kumalagiri) sejak, Selasa (12/4/2022). Kumalagiri berada di area pintu masuk selatan di terminal setempat.

Kumalagiri mengusung konsep wisata kuliner outdoor. Kumalagiri dibuka setiap pukul 15.30 WIB-22.00 WIB. Hingga Jumat (15/4/2022), terdapat 10 pedagang yang berjualan di tenda berukuran 3 meter X 3 meter.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Para pengunjung bisa menikmati kuliner dengan menduduki kursi di sebagian jalur pintu masuk selatan terminal. Menu kuliner yang tersedia, seperti bakso bakar, ayam geprek, burger, nasi bakar, cilok, jajanan pasar, dan lainnya. Di samping itu, terdapat aneka minuman.

Baca Juga: Mau Ngabuburit Sambil Lihat Waduk Gajah Mungkur Wonogiri? Cus ke Sini

Selain rasanya yang lezat, harga menu makanan di Kumalagiri relatif terjangkau. Rata-rata, harga menu senilai Rp5.000 per porsi. Meski ada juga yang Rp10.000 per porsi (plus es teh).

Kumalagiri ditujukan meningkatkan perekonomian di area terminal yang sebelumnya redup. Semula, Kumalagiri ditujukan memfasilitasi para pedagang yang telah menutup kiosnya dalam waktu lama lantaran kondisinya terus-terusan sepi.

Event tersebut telah direncanakan sejak setahun lalu namun baru terealisasi di tahun ini. Di tahun belum dapat menggelar Kumalagiri karena pembatasan yang diberlakukan pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pindang Kambing Wonogiri Ini Rasanya Maknyus Hlo…

“Kami mempunyai inisiatif membikin Kumalagiri. Tidak hanya menjangkau penumpang tapi juga masyarakat umum,” kata Koordinator Kumalagiri, Andi Prasetyo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (15/4/2022) sore.

Setiap pedagang juga dikenai retribusi saat beraktivitas. Retribusi kebersihan senilai Rp5.000 per hari. Bagi pengunjung dikenakan biaya retribusi parkir sepeda motor senilai Rp2.000.

“Di Wonogiri masih sangat jarang kuliner berkonsep outdoor. Sebenarnya ada di Alun-alun Wonogiri. Tapi di sana tidak ada peraturan dan masing-masing penjual mencari tempat sendiri-sendiri. Saya yakin Kumalagiri bakal ramai terus,” katanya.

Baca Juga: Sambal Cabuk, Khas Wonogiri yang Bahan Utamanya Jarang di Kota Gaplek

Salah satu pedagang di Kumalagiri, Nanik, mengatakan omzet yang diperoleh senilai Rp300.000 per hari. Ia meyakini Kumalagiri bakal semakin ramai. Hal itu dipengaruhi mulai banyaknya publikasi event kuliner yang bertempat di pintu masuk eks Terminal Krisak.

“Saya pernah tanya ke pembeli di hari pertama, katanya dia tahu dari Facebook dan status WhatsApp [media sosial]. Saya bilang ke panitianya juga kemarin, kalau tidak ada live music akan sepi. Setelah itu Kumalagiri ditambahi acara live music, setiap pengunjung bisa request,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya