SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/Aids (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Ada 650 warga Sragen yang terdeteksi mengidap  HIV/AIDS.

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 650 warga Kabupaten Sragen diketahui mengidap penyakit HIV/AIDS hingga April 2017 ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun, jumlah tersebut diyakini baru sebagian kecil dari keseluruhan pengidap HIV/AIDS di Bumi Sukowati. Penjelasan itu disampaikan Koordinator Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sragen, Wahyudi, saat dihubungi Solopos.com via ponsel, Sabtu (10/6/2017).

Menurut dia, mayoritas penularan HIV/AIDS karena perilaku seks berganti-ganti pasangan. Tak main-main, penularan dengan cara itu mencapai 90 persen. Penularan lain dengan penggunaan narkoba suntik dan perinatal atau penularan dari ibu ke bayi.

“Mayoritas penularan HIV/AIDS karena perilaku seks dengan berganti-ganti. Angkanya hampir 90 persen,” ujar dia.

Wahyudi menjelaskan terdapat beberapa tempat risiko tinggi penularan HIV/AIDS. Salah satunya adalah kawasan wisata Gunung Kemukus. Di kawasan wisata Gunung Kemukus banyak pekerja seks komersial yang rawan menularkan HIV/AIDS.

Wahyudi mengimbau masyarakat berhati-hati dan mencari informasi tentang penyebaran HIV/AIDS. Berbagai informasi itu penting untuk mencegah terjadinya penularan.

“Bagi masyarakat umum tolong dipahami pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS. Hindari seks bebas dan narkoba, sebab dua hal itu penyumbang terbanyak kasus HIV/AIDS. Lakukan tes HIV di pelayanan terdekat [puskesmas] untuk mengetahui status sejak dini,” sambung dia.

Aspek kehati-hatian, menurut Wahyudi, sangat penting karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan baru 40 persen kasus HIV/AIDS di Sragen yang terdata atau diketemukan. Artinya sekitar 60 persen kasus HIV/AIDS belum terdeteksi sehingga sulit dilakukan pengawasan.

Lantaran tidak terdeteksi, sangat sulit memantau pola hidup dan kesehatan 60 persen pengidap HIV/AIDS. Mereka sangat rentan menularkan virus HIV/AIDS kepada orang lain. “Estimasi nasional angka HIV Sragen mencapai 1.595 kasus. Artinya data kami baru 40 persen,” ujar dia.

Terpisah, Penanggung Jawab Objek Wisata Gunung Kemukus, Suparno, tidak menampik Gunung Kemukus adalah salah satu tempat berisiko tinggi untuk penyebaran HIV/AIDS. Hal itu karena adanya puluhan PSK yang biasa mangkal di Kemukus.

Pada malam Jumat Pon dan Kliwon disinyalir jumlah PSK yang beroperasi di Gunung Kemukus berlipat. Pengelola kesulitan mendeteksi para PSK pada malam Jumat Pon lantaran mereka membaur dengan para peziarah yang jumlahnya mencapai ribuan dalam semalam.

Berikut jumlah temuan kasus HIV/AIDS lima tahun terakhir di Sragen:
Tahun 2011: 27 kasus
Tahun 2012: 32 kasus
Tahun 2013: 58 kasus
Tahun 2014: 100 kasus
Tahun 2015: 173 kasus
Tahun 2016: 163 kasus
Tahun 2017 (sampai April): 58 kasus
Sumber: KPA Sragen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya