Solopos.com, SOLO–Terdapat sejumlah tokoh, partai politik, dan organisasi masyarakat yang menolak kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang diagendakan di Indonesia.
Pada akhirnya FIFA secara resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023 mendatang.
Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%
Keputusan itu disampaikan melalui siaran pers yang diunggah di laman resmi FIFA pada Rabu (29/3/2023).
Namun, FIFA tidak secara eksplisit mengungkapkan alasan atas keputusan yang diambilnya itu.
Meski terjadi gelombang penolakan terhadap Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 di Tanah Air, tetapi FIFA tidak menyebut hal tersebut sebagai alasan diambilnya keputusan.
Sejumlah pihak menolak kehadiran Israel sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina yang hingga saat ini berkonflik dengan Israel.
Alasan lainnya terkait dengan komitmen Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno, yang dahulu menyatakan akan tetap mendukung Palestina sebagai negara merdeka dan tak mendukung Israel karena dianggap sebagai imperalis.
Tokoh yang menolak Israel seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Ganjar yang juga kader PDIP menolak dengan alasan mengikuti amanat Bung Karno yang memiliki idelogi tentang perlawanan terhadap Israel yang dikaitkan dengan imperialisme.
Sementara, I Wayan Koster menyampaikan penolakan melalui surat resmi yang disampaikan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Bahkan, penolakan I Wayan Koster mengakibatkan FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di Bali pada 31 Maret 2023.
Selain dua tokoh tersebut, beberapa parpol dan organisasi juga menyerukan hal yang sama, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Berikut ini adalah tokoh, parpol, dan organisasi yang menolak timnas Israel di Piala Dunia U-20 jika digelar di Indonesia:
-Gubernur Bali I Wayan Koster
-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
-Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
-Partai Amanat Nasional (PAN)
-Majelis Ulama Indonesia (MUI)
-Boycott, Divestment, dan Sanction (BDS)
-Indonesia Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)
-Aqsa Working Group (AWG)
-Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI)
-Aliansi Solo Raya (Ansor)
-Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
-Massa FPI, Alumni 212, GNPF
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
