SOLOPOS.COM - Titik Isnaeni menerima trofi sebagai pemenang dalam Pemilihan Putra Putri Demokrasi Disabilitas Boyolali 2017, Rabu (10/5/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

KPU Boyolali mengadakan sosialisasi Pemilu dibungkus ajang pemilihan Putra Putri Disabilitas.

Solopos.com, BOYOLALI — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali mengadakan Pemilihan Putra Putri Demokrasi Disabilitas di Pendopo Rumah Dinas Bupati Boyolali, Rabu (10/5/2017). Pemilihan ini untuk mengasah pengetahuan pesertanya soal pemilihan umum (pemilu).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebanyak 20 pasangan yang berasal dari hampir semua kecamatan dan komunitas disabilitas di Boyolali ini diberi pertanyaan oleh lima juri soal pemilu. Juri terdiri dari Pardiman dan Wahyu P dari Komisioner KPU Boyolali, Ristina Y dari Universitas Negeri Semarang (Unes), Rata Utaya dari Dinas Sosoal Boyolali dan Pemimpin Redaksi (Pimred) Solopos Suwarmin.

Setelah mengikuti tahapan seleksi, kompetisi dimenangkan Ariyanto dari Komunitas Tuna Rungu Boyolali sebagai juara 1 putra. Sedangkan juara 1 putri diraih Titik Isnaeni dari kecamatan Musuk. Disusul juara 2 putra Dono Krismanto dari Kemusu, juara 2 putri Eni Suryatiningsih dari Simo, juara 3 putra 3 Arifin dari Simo, dan juara 3 putri Sri Utami dari Karanggede.

Saat ditemui Solopos.com seusai acara, Titik mengaku sangat bahagia dan senang menjadi juara. “Saya tidak menyangka bisa menang,” kata penerima hadiah uang dan piagam yang diserahkan oleh Sekjen KPU Arif Rahman Hakim ini.

Sementara itu, pengelola PAUD inklusi di Musuk ini sengaja mengikuti kompetisi untuk menjajal kemampuan dirinya. “Saya sendiri yang kepingin ikut untuk menguji kemampuan saya,” imbuh perempuan kelahiran 1976 ini.

Sementara pemenang juara 3, Arifin mengaku sangat berterima kasih kepada KPU Boyolali yang telah memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berkompetisi. “Meskipun saya ke sini dengan kostum pinjaman dan ongkos dari Polsek Simo, tapi saya sangat bersemangat karena belum pernah ada acara seperti ini,” ujar dia.

Sementara itu, Sekjen KPU Arif Rahman Hakim mengapresiasi semangat peserta lomba dan berpesan kepada mereka untuk menyampaikan ilmu tentang pemilu kepada teman-teman.

Anggota Komosioner KPU Boyolali Pargito mengatakan, pendidikan/edukasi yang dikemas dalam kompetisi yang menyasar para penyandang disabilitas ini bisa dijadikan model di daerah lain.

“Kegiatan ini sebenarnya salah satu cara kami dalam melakukan pendidikan kepada masyarakat tentang pemilu. Dan ini bisa dicontoh daerah lain,” ujarnya di sela-sela acara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya