Solopos.com, SOLO -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini tsunami setelah gempa dengan magnitudo 7,1 (sebelumnya BMKG menyebut M 7,4). Daerah yang disebut berstatus waspada tsunami adalah Minahasa Utara bagian selatan, Sulawesi Utara.
Hal ini karena pusat gempa berada di perairan antara Sulawesi Utara dan Pulau Halmahera, Maluku Utara. Menurut BMKG, status peringatan tsunami adalah "waspada". Artinya, Pemerintah Provinsi/Kab/Kota yang berada pada status "Waspada" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
Promosi 5 Tahun Terakhir Setoran Dividen dan Pajak BRI ke Negara Capai Rp149,2 Triliun
Status Waspada merupakan level ketiga di bawah Awas dan Siaga. Ketinggian gelombang jika benar-benar terjadi tsunami diprediksi maksimal 0,5 meter.
Kota/ Kabupaten (Provinsi) | Status Peringatan | Estimasi Tiba |
---|---|---|
Minahasa-Utara Bagian Selatan (SULUT) | WASPADA | 14-11-2019 23:17:43 WIB |
Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Jailolo Maluku Utara, Berpotensi Tsunami!
Meski demikian, dilaporkan TVOne, masyarakat Kota Manado, Sulawesi Utara, tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Mereka yang terlelap tidur sempat keluar rumah karena getaran gempa terasa keras dan cukup lama.
Diberitakan sebelumnya, gempa besar kembali terjadi di dekat Sulawesi dan Maluku Utara, Kamis (14/11/2019) malam. Gempa kali ini berpusat di perairan barat laut Jailolo, Maluku Utara dengan magnitudo 7,1.
"#Gempa Mag:7.4, 14-Nov-19 23:17:41 WIB, Lok:1.63 LU,126.40 BT (134 km BaratLaut JAILOLO-MALUT), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG," demikian penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter @bmkg, Kamis malam.