Solopos.com, SOLO — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bermagnitude 7,0 Skala Richter (SR) yang berpusat di Laut Banda, tepatnya berpusat di barat daya Ternate, Minggu (7/7/2019) malam ini, berpotensi tsunami. Potensi tsunami terjadi di berbagai wilayah di sekitar utara Laut Banda.
Dalam rilis pertama tentang daftar daerah berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan BMKG pascagempa, daerah-daerah yang awalnya disebut berpotensi terpapar tsunami adalah:
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
– KOTA-BITUNG (SULUT) SIAGA
– HALMAHERA (MALUT) WASPADA
– KOTA-TERNATE (MALUT) WASPADA
– KOTA-TIDORE (MALUT) WASPADA
– MINAHASA BAGIAN SELATAN (SULUT) WASPADA
– MINAHASA-UTARA BAGIAN SELATAN (SULUT) WASPADA
– MINAHASA-SELATAN BAGIAN SELATAN (SULUT) WASPADA
– BOLAANG MONGONDOW BAGIAN SELATAN (SULUT) WASPADA
Namun dalam update terakhir yang dirilis BMKG di laman http://inatews.bmkg.go.id/, potensi tsunami di berbagai daerah tersebut telah diturunkan statusnya. Potensi tsunami kini ada di dua daerah yaitu Minahasa bagian selatan dan Minahasa Utara bagian selatan.
– Minahasa bagian selatan (status Waspada) dengan estimasi tiba pada pukul 22.15.58 WIB
– Minahasa Utara bagian selatan (status Waspada) dengan estimasi tiba pukul 22:16:43 WIB
Meski status tsunami menurun, informasi yang dihimpun Solopos.com menyebutkan warga Ternate telah berbondong-bondong dari pesisir ke tempat yang lebih tinggi. Sementara itu Pemerintah Kota Bitung, Sulawesi Utara, juga melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang tinggal di pesisir.