SOLOPOS.COM - Opor Ayam Kampung dan nasi kuning Bu Rumi di Dusun Brak Kidul, RT 001/RW 002, Kelurahan Giriwoyo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. Foto diambil Selasa (12/8/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Bukan hanya enak dan ngangeni, kuliner opor ayam Bu Rumi Giriwoyo, Wonogiri, punya cerita unik dalam hal pengelolaannya.

Warung makan opor ayam khas Giriwoyo ini terdiri atas tiga warung di satu lokasi di Dusun Brak Kidul RT 001/RW 002, Kelurahan Giriwoyo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Untuk menjangkau warung makan ini, pencinta kuliner hanya perlu melaju sekitar 100 meter dari simpang tiga Giriwoyo. Tiga warung yang dikelola anak-anak Bu Rumi tersebut berada di seberang selatan Pasar Giriwoyo.

Hotman Nyemplung Parit di Matesih Karanganyar, Motornya Hanyut ke Sungai

Ekspedisi Mudik 2024

Tiga warung opor ayam Giriwoyo tersebut tidak buka setiap hari. Dalam satu hari hanya satu warung yang buka. Mana warung yang buka berdasarkan hari pasaran. Ada warung yang hanya buka saat pasaran Kliwon, Wage, dan seterusnya.

Rupanya, pengelolaan usaha warung opor ayam Giriwoyo secara bergiliran itu adalah keinginan Bu Rumi. Bu Rumi yang kini sudah berusia 80 tahun tidak lagi ikut berjualan ayam opor. Kini yang meneruskan usaha kuliner adalah anak keturunannya.

"Dipastikan setiap hari buka, hanya saja bukanya bergiliran. Selain itu kan tempatnya juga satu area, jadi mudah ditemukan," kata menantu Bu Rumi, Ismini, saat ditemui Solopos.com di warungnya, Selasa (11/8/2020).

Membeludak, Pendaftaran Calon Penerima Bansos UMKM Solo Dipindah ke Lapangan Kota Barat

Pesan Agar Anak Berbagi Rezeki

Ismini mengatakan sistem warung buka secara bergilir merupakan pesan Bu Rumi. Alasannya, agar anak-anaknya bisa mendapatkan rezeki atau pekerjaan secara merata.

Selain di tiga warung tersebut, salah satu anak Bu Rumi juga membuka warung opor ayam di sebelah barat Pasar Giriwoyo. Namun, hanya buka saat pasaran Kliwon.

"Kami ini sudah generasi ketiga yang menjual ayam opor. Karena orang tua mbah Rumi, yakni Mbah Bakri sudah berjualan opor ayam. Dulu sekitar 1970-an. Jualannya di sebelah timur simpang tiga Giriwoyo," ungkap dia.

Pendaftaran Cabup Cawabup Wonogiri Segera Dibuka, Ini Jadwalnya

Olahan ayam opor khas Giriwoyo ini istimewa karena menggunakan ayam kampung. Sajian ketiga warung Bu Rumi juga sama. Dalam satu porsi ada ayam kampung, sayur kuning pepaya muda, dan oseng cabai yang diiris kecil-kecil.

Bedanya, hanya makanan yang dihidangkan bersama opor ayam. Di warung makan Mbah Rumi I, yang dikelola Ismini, ada sajian gendar atau puli, jadah, dan tempe.

Di warung Mbah Rumi II, ada sajian gendar, pecel, dan bacem. Sedangkan di Mbah Rumi III, tidak menyediakan makanan ringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya