SOLOPOS.COM - Suasana rumah akar yang terbelit pohon besar di Kota Lama Semarang. (Instagram—kotalama_semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Kota Lama Semarang yang terkenal dengan vibe zaman Belanda punya Rumah Akar sebagai sudut paling instagramable. Julukan itu disematkan pada rumah tua yang dibelit akar pohon besar.

Rumah itu menyimpan sebuah cerita yang menarik. Seperti diunggah pengguna Facebook @Johanes Christiono, Sabtu (22/2/2020), ia menceritakan sedikit tentang rumah akar yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Kota Lama.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Berlokasi di kawasan Kota Lama Semarang atau lebih tepatnya di Jl. Jalak, penghubung antara Jl. Kepodang dan Jl. Letjen Soeprapto. Lebih gampangnya spot ini berada di seberang Museum 3D, berada di dalam gang yang diberi penghalang jalan.

Mengikuti Jejak Tasripin, Si Tuan Tanah Semarang di Masa Kolonial

Ekspedisi Mudik 2024

Pengunjung akan menjumpai sebuah rumah tua yang sudah tak terawat. Terlihat usang dan tidak mempunyai atap. Di tengah-tengah rumah tersebut terdapat sebuah pohon besar yang akarnya menempel di dinding.

Seperti yang terpantau Semarangpos.com, Johanes juga menambahkan jika kawasan Jl. Jalak itulah yang menjadi primadona Kota Lama.

Dalam unggahannya, ia juga menceritakan bangunan apa dibalik lilitan akar pohon yang besar itu. “Bangunan ini dulu milik NV Dagblad de Locomotief, koran berbahasa Belanda tertua di Semarang.”

Satlantas Polrestabes Semarang Ikut Asyik Main Tik Tok

Pada zamannya, koran tersebut sudah tidak asing lagi bagi dunia jurnalistik tanah air. Dulunya, nama koran tersebut Semarangsche Nieuwes en Advertentieblad.

Pada tahun 1863 nama tersebut dirubah menjadi de Locomotief karena bertepatan dengan datangnya kereta api pertama di Hindia Belanda.

“Bangunan yang sudah ada sejak abad ke 19 ini sudah mengalami perbaikan seiring berjalannya waktu,” Ungkap Johanes pada laman grup Facebook MIK Semar.

Pasangan Mesum Jepara Digerebek di Mobil Goyang

Seperti pemecahan pintu utama yang memiliki luifel atau pelat kantilever dengan detail Art Nouveau. Art Nouveau adalah seni hias yang terkenal pada tahun 1890 sampai 1910 di seluruh Eropa dan Amerika Serikat.

Koran de Locomotief mempunyai sifat yang radikal. Koran tersebut menyuarakan perbaikan politik dan mengakibatkan redaksinya diganti.

Diambil Alih Tempo

Pada masa perebutan Irian Barat, koran terpaksa direbut dan diambil alih grup Tempo. Bangun tersebut juga dimanfaatkan sebagai markas koran Suluh Marhaen.

Namun ternyata hal itu tidak bertahan lama dan mangkraklah bangunan itu. Dalam captionnya, Johanes juga menceritakan jika kawasan rumah akar berubah menjadi kumuh dan sering menjadi tempat langganan rob.

Selain itu, area tersebut menjadi tempat adu ayam dan jual beli khusus untuk ayam aduan pada siang hari. Sampai beberapa tahun yang lalu adu ayam pun dipindah di belakang kompleks Johar.

Tanjung Emas Batasi Kapal Pesiar Akibat Covid-19

“Bangunan rumah akar pernah dimiliki salah satu konglomerat Semarang bernama Thio Sing Liong yang hidup dan berjaya pada abad ke-19.” tulisnya seperti yang terpantau Semarangpos.com. Tokoh tersebut dikenal memiliki firma ekspor yang terkenal dan sukses.

Sekarang, rumah tua yang dililit akar hanya utuh bagian dinding luarnya. Sayang sekali bagian dalam bangunan sudah hancur. Namun tak mengurangi kesan aesthetic bangunan yang dililit pohon tersebut.

“Tak berfoto di Jl. Jalak bagaikan belum berkunjung ke Kota Lama Semarang,” tutupnya dalam grup Facebook MIK Semar. (Dhina Cantya/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya