SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian memberikan cara memasang kunci pengaman ganda pada salahsatu motor milik pengguna jalan, Selasa (16/9/2014). Pemasangan kunci pengaman itu untuk mengantisipasi adanya curanmor. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN-Petugas Polsek Depok Timur menggelar razia bagi kendaraan roda dua, di ringroad utara , Mancasan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Selasa (16/9/2014). Para pengendara yang tertib justru dihentikan lebih lama, mengapa?

Nugroho Adi Wijaya terlihat kaget dan sempat akan protes kepada korps baju coklat yang menghentikannya dalam razia di depan Mapolsek Depok Timur kemarin. Mungkin karena merasa suratnya sudah lengkap, tapi masih diminta menepikan motornya oleh petugas. Tapi buruk sangka yang sempat terbesit di benaknya sirna seketika. Saat ada seorang petugas kepolisian lainnya yang memberikan secara cuma-cuma sebuah kunci pengaman ganda. Petugas itu sekaligus memberi contoh cara memasang kunci pengaman yang tepat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak dipungkiri, awalnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) ini mengira petugas akan mencari-cari kesalahan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Awalnya saya berburuk sangka, wah ini mau cari-cari kesalahan ini, saya salah apa lagi kok disuruh menepi, surat-surat sudah lengkap. Tapi ternyata malah diberi kunci pengaman dan diberitahu cara memasang. Apresiatif buat petugas,” terang mahasiswa asal Jambi ini saat ditemui, Selasa (16/9/2014).

Meski dalam sehari berpindah dari satu parkir ke tempat parkir lain tetapi Nugroho tidak pernah menggunakan kunci pengaman tambahan. Cukup dengan kunci stang lalu meninggalkan begitu saja. Ia sebenarnya khawatir jika motor miliknya dicuri orang karena tak berpengaman ganda.

“Ya nanti pakai kunci ini saya kalau di kampus,” ucapnya sembari menunjukkan kunci pengaman ganda yang diberi petugas.

Kepedulian mengantisipasi curanmor tergolong rendah. Dari ratusan motor yang terjaring razia, tidak ada satupun yang menggunakan kunci pengaman ganda. Pemberian kunci pengaman bagi pengendara yang tertib bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pemilik motor agar legowo memasang kunci pengaman. Keberadaan kunci itu jika sudah tertempel di bagian cakram, akan membuat pencuri berfikir ulang untuk membawa kabur motor dari pemiliknya.

“Karena kasus pencurian dalam sebulan minimal 10 kasus, itu yang melapor belum yang tidak,” ungkap Kapolsek Depok Timur, Kompol Andreas Dedy Wijaya.

Mengatasi kasus curanmor tidak saja sebatas melakukan penangkapan pelaku. Tapi pemilik kendaraan baiknya turut berperan aktif. Setidaknya memasang kunci pengaman tambahan. Karena pelaku curanmor mereka tidak berhenti melakukan aksinya. Bahkan muncul bibit pelaku baru.

“Kami pernah menangkap di Depok, karena TKP Bantul ya diserahkan ke sana. Begitu keluar dari LP, dua hari kemudian mencuri lagi di Depok, kami tangkap lagi. Artinya pencuri itu selalu ada, maka pemilik motor yang harus mulai mencegah,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya