SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun Maidi menyiapkan bantuan sembako bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, Senin (19/7/2021). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Pemerintah Kota Madiun menyadari ada kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Untuk mengatasi hal itu, Pemkot telah merancang beberapa langkah taktis untuk menangani Covid-19 dalam masa PPKM Darurat.

Wali Kota Madiun, Maidi, per Senin (19/7/2021), sudah mulai aktif bekerja setelah tiga pekan istirahat karena terpapar Covid-19. Maidi pun langsung memimpin untuk melakukan penanganan terhadap peningkatan kasus Covid-19 di Kota Madiun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada beberapa kebijakan yang akan dilakukan untuk menekan angka kasus Covid-19. Selain itu, juga ada kebijakan untuk menjamin kebutuhan para pasien positif Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: Takbir Akbar Virtual, Jokowi: Teladani Nabi Ibrahim, Kita Perlu Banyak Berkorban saat Pandemi

Ekspedisi Mudik 2024

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan Pemkot bakal membangun dapur umum di setiap RT. Dapur umum ini tujuannya untuk memfasilitasi kebutuhan pangan para warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Untuk pengelola dapur umum diserahkan kepada PKL yang ada di lingkungan tersebut. Pemkot akan memasok kebutuhan pangan di dapur umum itu.

“Jadi, untuk warga yang isoman di rumah, akan kita cukupi kebutuhannya. Kalau hari ini ada laporan, kita akan langsung membawa barang ke sana. Lewat Pak Lurah, Pak RT. Nantinya bahan makanan itu diberikan kepada warga yang isoman,” kata dia kepada wartawan di Balai Kota Madiun, Senin.

Baca Juga: Pesan Iduladha Jokowi: Sederhana namun Tetap Khidmat

Sekolah untuk Isolasi

Selain itu, dia juga mendirikan tenda logistik di Rumah Dinas Wali Kota yang dapat diakses 24 jam. Di tenda logistik ini disediakan sebanyak 7 ton beras dan 400 paket sembako isoman.

Di dapur umum itu, lanjut Maidi, akan disediakan sejumlah vitamin yang diperlukan bagi pasien isoman. Sehingga warga tidak perlu jauh-jauh mendatangi Dinas Kesehatan maupun Puskesmas untuk mendapatkan vitamin.

Pemkot Madiun juga mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Asrama Haji. Hal ini dilakukan untuk menekan angka bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19. Asrama Haji yang memiliki luas 4,4 hektare itu bisa menampung 182 pasien.

Baca Juga: Rekor! Hari Ini 1.338 Orang Meninggal Akibat Covid-19

Ruang isolasi juga akan dibuka di rumah susun sewa (rusunawa). Namun, ruang isolasi ini hanya diperuntukkan untuk ASN dan tenaga medis. Rusunawa tahap kedua ini telah disap dimanfaatkan setelah serah terima kunci dari pemerintah pusat.

“Rusunawa ini belum berpenghuni. Untuk itu, saat ini dimanfaatkan untuk ruang isolasi. Di sana akan disiapkan 44 kamar untuk 100 orang,” ujar Maidi.

Sejumlah gedung sekolah baru atau baru direhab di sekitar enam Puskesmas di Kota Madiun juga akan dijadikan ruang isolasi. Per ruang kelas bisa diisi sepuluh orang. Hasil pendataan, ada 10 gedung sekolah dasar dan menengah pertama yang siap digunakan.

Baca Juga: Mobil Vs Truk Tronton di Jalur Pantura, 4 Orang Meninggal

Dari jumlah sekolah tersebut, ada 70 ruang kelas yang bisa dimanfaatkan untuk ruang isolasi. Sehingga bisa untuk menampung 700 orang.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan Forkopimda terkait penambahan bed tentara,” ujar dia. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya