SOLOPOS.COM - Pieter Kalalo Sengkey selaku CEO OnTa menunjukkan aplikasi OnTa yang sudah terpasang pada handphonenya, Jumat (13/10). (Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Dalam menu registrasi, calon anggota dapat memilih salah satu poin apakah dia sebagai traveler, tour leader, local guide, atau vendor

Harianjogja.com, JOGJA-Aplikasi berbasis android Online Travel Assistant atau OnTa hadir di tengah masyarakat sejak 16 Agustus 2017. Aplikasi dengan konsep media sosial ini diciptakan sebagai media berbagi informasi bagi pelaku jasa pariwisata, mulai dari travel agent, pemandu wisata, tour leader, pusat oleh-oleh, hingga wisatawan.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

CEO OnTa Pieter Kalalo Sengkey mengatakan, melalui aplikasi ini para insan pariwisata dapat berbagi pengalaman dan informasi melalui foto dan video serta bertanya atau meminta informasi yang berkaitan dengan masalah dalam perjalanan wisata. “Kami ingin membentuk satu komunitas traveler [melalui OnTa]. Apapun yang ditanyakan tentang perjalanan bisa dijawab langsung oleh siapapun yang ada dalam aplikasi ini,” kata dia ditemui di Resto Kembang Seruni, Jumat (13/10/2017).

Aplikasi ini hanya dikhususkan bagi pelaku pariwisata. Dalam menu registrasi, calon anggota dapat memilih salah satu poin apakah dia sebagai traveler, tour leader, local guide, atau vendor. Keempat pilihan tersebut untuk memastikan bahwa calon anggota berasal dari kalangan insan pariwisata.

Saat ini, OnTa sudah diunduh oleh 2.500 pelaku pariwisata. Beberapa di antaranya ada pemandu wisata dari Korea, China, dan Eropa yang akan memudahkan traveler dalam negeri yang ingin berwisata ke negara-negara tersebut. Apapun dapat ditanyakan, mulai dari lokasi obyek wisata, hotel terdekat, dan informasi wisata lainnya.

Wisatawan yang tersasar juga dengan cepat mendapatkan informasi jalan yang benar melalui proses chatting yang bisa dilakukan di dalam aplikasi OnTa ini. “Mirip Facebook. Kita bisa posting dan akan dikomen,” tutur dia.

Aplikasi OnTa ditujukan bagi pengguna smartphone usia 13-55 tahun, di mana umumnya mereka sangat aktif menggunakan media sosial untuk mencari informasi dan berkomunikasi di dunia maya. Anggota juga dapat membuat grup sendiri seperti grup pecinta kuliner, dimana anggota lain dapat bergabung. Namun ada pula layanan untuk membuat private group seperti grup keluarga.

Selain itu ada pula fitur Peta dan fitur Link. Sampai saat ini, penyempurnaan aplikasi buatan anak bangsa ini terus dilakukan. “Sampai saat ini paling pengembangannya baru 30 persen. Kami sedang membuat aplikasi untuk platform iOS agar dapat menjangkau lebih luas pengguna iPhone,” kata dia.

Pihaknya saat ini sedang roadshow menyosialisasikan aplikasi ini ke area domestik. Ditargetkan, sampai akhir 2018 nanti aplikasi ini dapat menjaring 100.000 anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya