SOLOPOS.COM - Ilustrasi WFH selama pandemi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Menjaga kesehatan mental saat kembali bekerja dari rumah tentu sangat penting. Peningkatan kasus Covid-19 akibat munculnya varian baru Omicron membuat banyak perusahaan kembali menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Menyenangkan? Tentu saja tak sepenuhnya, justru beberapa orang malah mengalami stres akibat pola kerja yang populer sejak merebaknya pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu itu. Praktisi kesehatan mental sekaligus penggagas Santhosa Emotional Healing Center, Adjie Santosoputro, mengatakan kembali bekerja dari rumah untuk saat ini sebenarnya tak begitu sulit. Sebab, hal yang sama sudah pernah dilakukan sebelumnya pada 2020 saat awal merebaknya pandemi Covid-19 dan juga 2021 saat lonjakan kasus akibat varian Delta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Manusia ini bisa dikatakan adalah makhluk yang [dipengaruhi] kebiasaan. Positifnya, sebelumnya sudah pernah melakukannya, jadi tidak kaget. Tetapi karena sudah kembali ke kantor lagi bekerja seperti biasa, jadi perlu penyesuaian lagi untuk bekerja di rumah kembali,” katanya seperti dikutip dari Bisnis.com pada Minggu (20/2/2022).

Baca Juga:  Status Warna Hitam di Aplikasi PeduliLindungi Hilang Asalkan…

Adjie menyebut kondisi demikian menyadarkan bahwa setiap orang perlu kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian. Tentu saja, tak hanya soal pekerjaan tetapi juga hal lain yang juga ikut dipengaruhi oleh kondisi pandemi Covid-19.

Kemudian, untuk kembali bekerja dari rumah Adjie membagikan tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental. Seperti diketahui, bekerja dari rumah berpotensi menimbulkan stres atau bahkan burnout lantaran stres yang berlarut-larut. Hal yang perlu dilakukan adalah berikan batasan yang jelas kapan waktu untuk bekerja dan waktu untuk beristirahat. Menurut Adjie, bekerja dari rumah membuat batasan-batasan tersebut seakan menghilang yang membuat seseorang mudah mengalami stres.

Baca Juga: Deretan Pesohor Ini Pernah Terinfeksi Varian Omicron

“Bisa burnout karena terus-terusan bekerja tanpa batas waktu. Bisa juga sebaliknya karena di rumah jadi ambience-nya enggak mendukung untuk bekerja, leyeh-leyeh saja,” ungkapnya.

Cara yang dapat dilakukan selain membatasi waktu kerja adalah menyiapkan ruang khusus. Jika memungkinkan, siapkan ruang atau sudut tertentu yang hanya digunakan pada saat bekerja. Tentu saja, untuk membatasi waktu kerja diperlukan komunikasi dengan rekan kerja atau atasan. Sebisa mungkin minta kepada mereka untuk tidak menghubungi atau malah memberikan pekerjaan tambahan di luar jam kerja.

Baca Juga: Berapa Lama Pasien Positif Covid-19 Omicron Jalani Isolasi Mandiri?

Tips selanjutnya adalah membuat daftar pekerjaan yang harus dilakukan atau to do list. To do list merupakan daftar tugas-tugas atau kegiatan yang harus dilakukan pada suatu rentang waktu. “To do list untuk memastikan hal yang dikerjakan itu penting atau tidak. Bekerja dari rumah ini kan rentan distraksi. Hal-hal yang tidak penting seperti membalas direct message Instagram atau melihat keributan netizen malah dilakukan sembari bekerja,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya