SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan meteor Ofiukid. (Dok. Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Selama kurang lebih setengah tahun terakhir ini Indonesia sering dihebohkan adanya fenomena cahaya di langit. Kejadian itu seperti yang baru-baru ini terjadi di Yogyakarta.

Terkait viralnya kilatan berwarna hijau di langit Yogyakarta itu, Peneliti Pusat Sains dan Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Pussainsa Lapan, Andi Pangerang, mengatakan itu merupakan meteor sporadis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Waspada Anosmia Covid-19, Ini 7 Bahan Alami Mengatasinya…

Andi menjelaskan perbedaan mendasar meteor sporadis dengan hujan meteor adalah jika hujan meteor selalu tampak beberapa kali sekali setiap jam dan berasal dari titik radian (titik kemunculan hujan meteor) yang sama. Sedangkan, meteor sporadis tidak selalu muncul beberapa kali setiap jam dan tidak berasal dari titik radian yang sama.

Bagaimana sebenarnya cara untuk membedakan fenomena-fenomena tersebut? Sebagai panduan, peneliti Pussainsa LAPAN, Abdul Rachman membuat panduan sederhana untuk memudahkan dalam memahami dan membedakan fenomena-fenomena tersebut.

Cara Mengidentifikasi

Berikut cara membedakan hujan meteor dan meteor sporadis menurut lapan dalam grafis berikut ini:

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya