SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berjanji akan memberikan seluruh gajinya kepada fakir miskin dan duafa jika menang bersama Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Lalu, berapa nilai gaji itu jika disumbangkan?

“Semua gaji saya akan saya berikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa. Allah sudah baik dengan saya, begitu juga Indonesia, Sudah memberikan begitu banyak rejeki kepada kami dan keluarga,” kata Sandiaga saat menghadiri kampanye bertajuk Dialog dan Silaturahim Keumatan di Lapangan Pema, Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (19/3/2019).

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Besarnya gaji Presiden Wakil Presiden RI mengacu pada UU No 7/1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden. Sesuai Pasal 2 UU tersebut, gaji pokok Presiden adalah 6 x (enam kali) gaji pokok tertinggi pejabat negara RI selain presiden dan wapres. Sedangkan gaji pokok wapres adalah 4 x (empat kali) gaji pokok tertinggi pejabat negara RI selain presiden dan wapres.

Gaji tertinggi pejabat negara RI adalah gaji ketua lembaga-lembaga tinggi negara, seperti Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua BPK, dan Ketua Mahkamah Agung (MA). Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 75/2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi Negara, gaji ketua lembaga tinggi negara tersebut adalah Rp5.040.000/bulan.

Artinya, gaji presiden adalah 6 kali Rp5.040.000/bulan atau Rp30,240 juta per bulan. Sedangkan gaji wapres adalah 4 kali Rp5.040.000/bulan atau Rp20.160 juta/bulan.

Saat kampanye di DKI Jakarta bersama Anies Baswedan, Sandi juga melakukan hal sama. Janji itu ditepati saat terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sandi yang berlatar belakang pengusaha ini memberikan seluruh gajinya kepada Badan Amil dan Zakat (Bazis) untuk dikelola.

Dalam kesempatan itu, Sandi juga menyoal pemberdayaan ekonomi umat dan menciptakan santripreneur khususnya di era revolusi industri 4.0. “Kami perkuat komitmen untuk menjadikan santri, sebagai lokomotif pembangunan kita ke depan. Terutama pembangunan ekonomi,” katanya.

Lanjut Sandi, santri saat ini luar biasa, karena pengetahuan agamanya sangat baik. Mereka juga kalau diberikan pengetahuan tentang perniagaan, tentang kewirausahaan akan luar biasa dampaknya kepada kemajuan.

Bukan hanya ekonomi, tetapi pembangunan bangsa secara keseluruhan. “Santri jangan cuma cari kerja tapi harus menciptakan lapangan kerja,” kata Sandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya