SOLOPOS.COM - Ilustrasi tiang lampu dari bahan stainless (bumata.co.id)

Solopos.com, KLATEN — Seorang bocah asal Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, AS, 12, meninggal dunia setelah tersetrum aliran listrik bertegangan tinggi saat beristirahat di tengah bermain sepak bola di halaman Masjid Kauman, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Rabu (17/11/2021) pukul 14.30 WIB.

Peristiwa itu mengingatkan banyak kasus serupa yang pernah terjadi. Pada Juni 2021 lalu, Sigit, seorang bocah baru gede asal warga Kampung Keling, Kelurahan Danyang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, juga bernasib sama. Ia meninggal dunia setelah memegang tiang lampu penerangan jalan, Kamis (24/6/2021) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peristiwa tragis tersebut bermula ketika Sigit bermain bersama teman-temannya di tepi Jl. Diponegoro tepatnya dekat toko Sembilan Motor. Saat itu korban bermain sambil hujan-hujanan di jalan raya Purwodadi-Solo dekat gapura Cebok.

Baca Juga: Kronologi Bocah 12 Tahun Tersetrum Listrik Usai Main Bola di Klaten

Peristiwa tak kalah tragis juga pernah terjadi di Sragen pada Desember 2020 lalu. Dua bocah meninggal dunia seusai bermain bola saat hujan deras di Dukuh Karangtengah RT 015, Kacangan, Sumberlawang, Sragen, Sabtu (19/12/2020) sekitar pukul 16.39 WIB.

Kedua bocah yang diketahui putra anggota Polsek Miri meninggal diduga karena tersetrum listrik di tiang lampu. Kedua korban bernama Novian Wahyu Ananda Aditya, 8, dan Hendy Wahyu Ardyansah, 10. Peristiwa itu berawal pada pukul 15.30 WIB, saat kakak beradik itu bermain bola bersama teman-temannya di halaman SDN 2 Kacangan. Pada pukul 16.30 WIB, mereka selesai bermain bola.

“Saat itu Novian berjalan di depan saat kondisi hujan deras. Di tengah perjalanan, Novian memegang tiang lampu yang terbuat dari stainless. Ternyata tiang itu ada aliran listriknya karena diduga korsleting. Novian tersengat listrik. Saat melihat hal itu, kakaknya, Hendy, bermaksud menolong Novian. Namun, Heny juga ikut tersetrum. Mereka terjatuh di dekat tiang lampu itu dengan posisi tengkurap. Novian tengkurap di bawah dan Hendy tengkurap menindih adiknya,” ujar Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ikhsanuddin, kala itu.

Baca Juga: KISAH TRAGIS : Diikat di Tiang Lampu Saat Ultah, Pria Ini Tewas Tersetrum

Kedua anak itu sempat dilarikan ke Puskesmas Sumberlawang oleh keluarga dan warga. Sesampainya di puskesmas, kedua korban dinyatakan meninggal dunia. Setelah dicek telapak tangan Novian mengalami luka bakar pada jari telunjuk dan jari tengah kanan kiri. Sementara Hendy mengalami luka bakar juga pada jari jempol tangan kanan.

Seperti diketahui, saat ini cukup banyak sekali warga yang memasang tiang lampu penerangan jalan dari bahan besi atau stainless. Tiang lampu ini juga banyak diproduksi oleh para pemilik usaha bengkel las. Perlu diketahui, besi atau stainless memiliki sifat konduktor sehingga mampu menjadi penghantar panas hingga listrik.

Kabel listrik yang terkelupas bisa membuat tiang listrik teraliri listrik. Bila tiang lampu itu tidak ditutup sempurna, ada kemungkinan terjadi korsleting arus listrik saat terkena hujan sehingga cukup membahayakan warga yang beraktivitas di sekitar lokasi.

Baca Juga: Ngeri! 2 Tahun Ada 18 Orang Meninggal Tersetrum Jebakan Tikus di Sragen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya