SOLOPOS.COM - Momen Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (pakaian putih) tiba di rumah dinas Ferdy Sambo Komplek Polri Duren Tiga, ditayangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (28/11/2022). (ANTARA/Putu I Savitri)

Solopos.com, JAKARTA – Telepon genggam Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang diyakini keluarga berisi banyak data pemicu dirinya dibunuh, raib hingga kini.

Handphone Yosua tersebut sudah tidak ada saat beberapa penyidik Polres Metro Jakarta Selatan mendatangi lokasi penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, pada 8 Juli 2022 petang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain HP, penyidik juga tidak menemukan dompet milik mendiang Brigadir Yosua.

Kasubnit I Reskrimum Polres Metro Jaksel, AKP Rifaizal Samual menyatakan saat tiba di lokasi penembakan hal pertama yang dilakukannya adalah mengecek identitas dan HP Yosua.

Baca Juga: Ferdy Sambo Menyesal Banyak Polisi Jadi Korban Kebohongannya

“Saya perintahkan anggota untuk mengecek HP dan dompet untuk melihat identitasnya. Dan tidak ada, Yang Mulia,” ujar Rifaizal saat menjadi saksi di Pengadilan Negeri Jaksel, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Kompas TV, Rabu (30/11/2022).

Menurutnya, pengecekan identitas dan dompet adalah prosedur rutin yang dilakukan penyidik ketika mendatangi lokasi kejadian perkara di mana korbannya masih ada di tempat kejadian.

Baca Juga: Sambo Vs Kabareskrim, Ismail Bolong Menghilang Bak Ditelan Bumi

Meskipun merasa janggal karena dompet dan HP Yosua tidak ada, Rifaizal tidak berani bertanya karena saat itu Ferdy Sambo dan anak buahnya di Divisi Propam berada di lokasi dan mengawasi timnya.

Seperti diketahui, hilangnya HP dan dompet milik Yosua itu menjadi tanda tanya besar.

Pihak keluarga meyakini banyak data di HP Yosua yang berkaitan dengan aktivitas Ferdy Sambo, yang kemudian menjadi pemicu bintara Polri tersebut dibunuh Ferdy Sambo.

Baca Juga: Ferdy Sambo: Kabareskrim Sudah Diperiksa dan Dilaporkan Terlibat Tambang Ilegal

“Kami yakin di HP almarhum Yosua itu banyak rahasia Ferdy Sambo, termasuk aktivitasnya melindungi judi di jaringan Konsorsium 303. Itulah mengapa Yosua dihabisi lalu HP-nya diambil,” ujar pengacara keluarga Yosua, Kamarudin Simanjuntak.

Minta Maaf

Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo meminta maaf kepada sejumlah perwira Polres Metro Jakarta Selatan karena terkena dampak dari kebohongannya dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Permintaan maaf itu disampaikan Ferdy Sambo saat mendengarkan kesaksian sejumlah polisi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2022).

“Saya atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada adik-adik saya. Saya sangat menyesal,” kata Ferdy Sambo, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: Dibidik Ferdy Sambo, Kabareskrim: Saya Serahkan kepada Allah SWT

Ferdy Sambo meminta maaf karena sudah memberikan keterangan yang tidak benar pada awal penyidikan dan pada sidang kode etik.

Kebohongannya dalam skenario pembunuhan Yosua yang dibuatnya yang lantas mentah itu membuat banyak polisi turut terjerat.

“Di semua pemeriksaan, saya sudah sampaikan adik-adik ini nggak salah, saya yang salah. Akan tetapi, mereka juga harus dihukum karena dianggap tahu peristiwa ini,” ucap Ferdy Sambo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya