SOLOPOS.COM - Gedung Sapi Ndhekem menjadi icon Kabupaten Boyolali. (Abdul Jalil)

Solopos.com, BOYOLALI — Bagaimana asal usul dan sejarah nama Boyolali, kabupaten Jawa Tengah, bisa muncul?

Nama Boyolali kerap disalahartikan dengan “buaya lupa”. Pasalnya, boyo dalam bahasa Jawa berarti buaya dan lali berarti lupa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Padahal kemunculan nama Boyolali tak ada kaitannya dengan hewan reptil tersebut.

Baca Juga: Kepelan, Camilan Enak Khas Klaten yang Murah Meriah

Lalu, bagaimana asal usul nama Boyolali bisa muncul dan apa artinya?

Diberitakan Solopos.com sebelumnya dari situs resmi Pemkab Boyolali, nama Boyolali konon tidak lepas dari legenda spiritual Ki Ageng Pandan Arang yang tak lain bupati pertama Semarang yang ditunjuk Sultan Demak Bintaro pada abad XVI.

Baca Juga: Pangkas Waktu Jadi 20 Menit, Ada 9 Simpang Susun di Tol Solo-Jogja

Pada saat itu, Sunan Kalijaga pernah meramal Ki Ageng Pandan Arang atau yang saat itu lebih dikenal dengan nama Tumenggung Notoprojo akan menjadi seorang wali penutup menggantikan Syekh Siti Jenar. Kemudian, Ki Ageng Pandan Arang pun diutus untuk syiar agama Islam ke Gunung Jabalkat di Tembayat Klaten. Dari sini, asal usul nama Boyolali dimulai.

Perjalanan dari Semarang ke Tembayat tidak dilalui dengan mudah oleh Ki Ageng Pandan Arang. Selama dalam perjalanan, ia menemukan bermacam rintangan sebagai sebuah ujian. Hingga akhirnya, ia berjalan jauh meninggalkan anak dan istrinya.

Baca Juga:  5 Kuliner Autentik Khas Klaten, Sudah Coba Semua Lur?

Ki Ageng Pandang Arang Jadi Asal Usul Nama Boyolali, Salatiga dan Ampel

Menariknya, dalam perjalanan Ki Ageng Pandan Arang yang menghadapi banyak rintangan disebut mengilhami lahirnya nama suatu daerah yang dilewati, mulai dari Salatiga hingga Ampel, sebuah kecamatan di Boyolali.

Makin jauh melangkah, Ki Ageng Pandan Arang semakin jauh meninggalkan istri dan anaknya yang membuntutinya dari belakang. Sambil menunggu istri dan anaknya Ki Ageng Pandan Arang memilih beristirahat pada salah satu batu besar. Di mana di batu besar tersebut asal usul nama Boyolali terucap oleh Ki Ageng Pandan Arang.

Baca Juga:  Asal Usul Kalimati Sukoharjo, yang Mitosnya Ada Pernikahan Gaib

Saat beristirahat itulah, Ki Ageng Pandan Arang berkata, “Bayawis lali wong iki,” yang jika diartikan berarti, “Sudah lupakanlah orang ini.”

Karena anak dan istrinya tak kunjung terlihat, Ki Ageng Pandan Arang lantas melanjutkan perjalanannya ke Gunung Jabalkat. Saat istri dan anaknya tiba di sebuah batu besar itu, mereka tak melihat Ki Ageng Pandan Arang.

Baca Juga: Sempat Ditolak di Mana-mana, Akhirnya Tugu Lilin Dibangun di Solo

Lantas istri dari Ki Ageng Pandan Arang berkata, “Kyai, bayawis lali. Aku teko ninggal wae,” lalu melanjutkan perjalanannya menyusul Ki Ageng Pandan Arang. Kalimat, “Bayawis lali wong iki,” itu disebut menjadi asal usul nama Boyolali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya