SOLOPOS.COM - Pengamat politik yang juga filsuf yang kerap dijuluki profesor, Rock Gerung. (Youtube.com-Rocky Gerung Official)

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah tersitanya perhatian publik terhadap gonjang-ganjing Partai Demokrat, tak banyak kalangan yang berpikir jernih menganalisis dugaan kudeta politik oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terhadap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Maklum saja media mainstream justru disibukkan dengan perdebatan politikus.

Namun pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan masuk akal jika publik menganggap KSP Moeldoko hanya merupakan bagian dari rencana Istana Kepresidenan untuk mengambil alih kepemimpinan AHY di Partai Demokrat. "Jadi saya kira masuk akal kalau publik menganggap bahwa Moeldoko sebetulnya bagian dari perencanaan istana untuk menghalangi alternatif di dalam pertarungan politik," ungkap Rocky dalam unggahan Youtube-nya yang dikelola Forum News Network atau FNN.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Baca Juga: Pesawat CN235 Diminati Mancanegara, Ke Mana Saja Pasarnya?

Ekspedisi Mudik 2024

Melalui akun Youtube Rocky Gerung Official berjudul Kudeta Moeldoko untuk Menjegal Anies Baswedan? yang diunggah Jumat (5/2/2021) itu, pria berkacamata ini menjelaskan bahwa isu kudeta Partai Demokrat merupakan bagian dari ambisi penguasa untuk menghasilkan pengganti pemimpin di Istana. Dia menganggap kudeta tersebut bukan hanya sekadar masalah internal Partai Demokrat atau pun soal ambisi dari Moeldoko sendiri.

Rocky justru menilai kudeta ini dilakukan dalam rangka mencegah partai oposisi untuk bersatu demi bisa menandingi calon-calon pilihan Istana Kepresidenan. Entah itu dari partai PDIP, Partai Golkar, atau partai lainnya.

Serang Anies Baswedan

Rocky melihat ada potensi tokoh intelektual dari luar lingkar Istana, seperti Ketua Umum Partai Demokrat AHY ataupun yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Saya terus terang enggak lihat ada keterangan-keterangan intelektual dari tokoh-tokoh yang sedang mendukung Presiden Jokowi," ujar Rocky.

Di sisi lain, serangan politik terhadap Anies Baswedan tak henti dilakukan. Pendiskreditan Anies terakhir dilakukan kala ia dimasukkan dalam deretan 21 Heroes 2021 yang dibuat oleh Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI). Mantan politikus Partai Demokrat tampil menyatakan di hadapan pers bahwa Gubernur Jakarta itu seolah-olah tidak pernah berbuat apa-apa.

Baca Juga: Peluang Bisnis Beanbag Nan Empuk

Dia menyebutkan upaya kudeta satu paket dengan kecemasan kekuasaan oligarki yang melihat potensi bergabungnya Partai Demokrat, PKS, AHY, maupun Anies. Menurutnya, tidak ada ada calon dari PDIP yang punya kualitas seperti AHY atau Anies yang mampu untuk mengucapkan demokrasi dengan konsep yang akademis.

Dalam video tersebut, Rocky juga menghimbau pada buzzer-buzzer Istana yang disebutnya dungu untuk melihat Indonesia dalam kegembiraan bisa bergaul dengan dunia luar. "Tidak perlu cemas jika pengganti Jokowi adalah orang-orang yang punya reputasi intelektual," imbuhnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya