SOLOPOS.COM - Agung Setiyoko alias Agung Bakar (kedua kiri) menerima ganti rugi (UGR) jalan tol Solo-Jogja di Aula Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (12/8/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Pria asal Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Agung Setiyoko alias Agung Bakar, mengaku bernazar mendirikan sanggar budaya usai memperoleh uang ganti rugi (UGR) jalan tol Solo-Jogja senilai Rp4,3 miliar di Aula Kecamatan Polanharjo, Kamis (12/8/2021).

Menurut Agung Bakar, nazar yang diniatkan olehnya setelah menerima ganti rugi tol itu telah sesuai dengan jiwanya sebagai seorang budayawan atau pun seniman. Guna mewujudkan nazarnya itu, Agung Bakar akan merogoh uang yang tak sedikit. Tapi, Agung Bakar akan melakukan dengan ikhlas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Harga satu set gamelan itu senilai Rp300 juta. Belum yang lainnya. Makanya, saya butuh fasilitas yang representatif, baik secara luasan, dan lainnya. Saya pun masih mencari lahan pengganti hingga sekarang. Semoga, lekas dapat gantinya dan sanggar budaya bisa berdiri,” katanya, saat ditemui wartawan di Aula Kecamatan Polanharjo, Kamis.

Baca juga: Terdampak Tol Solo-Jogja, Tanah Kas Desa Brangkal Klaten Malah Berpotensi Bertambah hingga Puluhan Bidang

Ekspedisi Mudik 2024

Agung Bakar mengatakan sanggar budaya yang akan didirikan dapat dimanfaatkan seluruh generasi muda di Polanharjo dan sekitarnya secara gratis. Nantinya, di sanggar budaya miliknya itu akan disiapkan mentor karawatian, mentor seni tari, dan mentor kesenian lainnya secara profesional.

“Saya sudah berkoordinasi dengan ISI Solo. Intinya sudah siap untuk membagikan ilmunya di sanggar itu. Nanti, kami persilakan anak-anak SMP di Polanharjo belajar secara gratis di sanggar saya. Tak usah mikir biaya karena ini gratis. Dengan cara seperti ini, semoga generasi milenial tetap mencintai budayanya. Akar budaya bangsa jangan sampai hilang. Ini bagian dari nguri-uri budaya,” katanya.

Berterima Kasih kepada Pemerintah

Sebagai salah seorang warga terdampak jalan tol Solo-Jogja, Agung Bakar mengaku berterima kasih dengan pemerintah pusat.

Lantaran muncul proyek strategis nasional, Agung Bakar dapat merealisasikan cita-citanya sebagai seorang budayawan dan seniman, yakni memfasilitasi generasi milenial dalam rangka nguri-uri budaya Jawa.

“Saya hanya berharap, semoga proyek jalan tol berjalan lancar. Semoga bisa bermanfaat bagi semuanya,” kata Agung Bakar.

Baca juga: Jadi Miliarder Gara-Gara Terdampak Proyek Tol, Kakek Klaten: Lihat Uang Jutaan Rupiah Saja Jarang!

Diberitakan, penyerahan UGR jalan tol Solo-Jogja pada Kamis dilangsungkan di Aula Kecamatan Polanharjo dengan protokol kesehatan ketat. Dua desa yang mengikuti pencairan UGR, yakni Desa Kranggan dan Desa Glagahwangi.

Pencairan UGR melibatkan tim pembebasan lahan sekaligus pegawai bank yang bertugas mencairkan dana ke warga terdampak jalan tol Solo-Jogja.

Di antara warga penerima UGR adalah Agung Bakar yang dikenal sebagai seorang budayawan dan seniman di Kabupaten Bersinar.

Tanah dan Bangunan Rumah

Oleh tim appraisal jalan tol Solo-Jogja, nilai tanah dan bangunan yang dimiliki Agung Bakar tergolong paling tinggi yang akan diganti pemerintah. Lahan yang dimiliki Agung Bakar 349 meter persegi dan terdapat bangunan rumah lengkap dengan beberapa fasilitasnya.

Total nilai yang diberikan oleh tim appraisal mencapai senilai Rp4,3 miliar.

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Tol Solo-Jogja Rp4,3 Miliar, Pria Klaten Ini Bernazar Bikin Sanggar Budaya untuk Milenial

Salah seorang staf Pejabat Pembuat Komitmem (PPK) Jalan Tol Solo-Jogja, Christian Nugroho, mengatakan pembayaran UGR jalan tol Solo-Jogja yang dipusatkan di Kecamatan Polanharjo kali ini senilai Rp19,9 miliar.

“Rincian UGR kali ini, sebanyak 14 bidang senilai hampir Rp12 miliar di Glagahwangi dan sebanyak lima bidang senilai Rp8 miliar di Kranggan. Untuk penerima UGR tertinggi memang Pak Agung Bakar yang dari Kranggan, senilai Rp4,3 miliar,” kata Christian Nugroho.

Diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Baca juga: Viral Aksi Joget Ala Tiktok di Traffic Light Jalan Solo-Jogja di Klaten, 2 Cewek ABG Berurusan dengan Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya