SOLOPOS.COM - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito berpose seusai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). (Antara-Akbar Nugroho Gumay)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta secara khusus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengawal penanganan virus corona jenis baru di sembilan provinsi. Apa alasan pemerintah memprioritaskan penanganan Covid-19 di kesembilan provinsi itu?

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan secara umum, kondisi wilayah-wilayah tersebut cukup mengkhawatirkan karena melaporkan laju penambahan pasien Covid-19 dan juga angka kematian tertinggi secara nasional. Kesembilan provinsi yang diprioritaskan penanganannya itu antara lain adalah DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Kalsel, Sulsel, Papua, dan Bali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Duet Luhut dan Doni diharapkan bisa membuat memperbaiki kondisi di 9 provinsi prioritas tersebut. "Pertimbangan pemilihan provinsi prioritas ini adalah karena jumlah kasus aktifnya, laju insidensi atau kecepatan penambahan kasus, persentase kematian, laju kematian, dan karakteristik wilayahnya,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Kamis (17/9/2020).

Dibela 10X Entertaiment, Netizen Ragukan Kim Woo-Jin

Wiku menjabarkan Sumatra Utara melaporkan peningkatan risiko selama sepekan terakhir dan menjadi wilayah yang memiliki zona oranye terbanyak. Saat ini sebanyak 27 dari 33 kabupaten/kota menyandang status daerah dengan tingkat risiko sedang dan hanya satu kabupaten tidak terdampak, yakni Nias.

Wiku melanjutkan bahwa kunci penanganan Covid-19 di Sumatra Utara adalah kota Medan. “Kami mohon apabila terjadi proses penurunan jumlah kasus di Kota Medan, maka kondisi Sumatra Utara akan meningkat dengan baik,” katanya.

DKI juga Prioritas

Selanjutnya, DKI Jakarta menjadi wilayah prioritas karena peringkat kedua nasional dalam hal penambahan kasus harian. Wilayah ini juga merupakan peringkat pertama secara nasional dalam hal jumlah kasus secara kumulatif. “Tidak ada kota berzona kuning atau hijau di DKI. Ini jadi perhatian nasional agar kinerjanya bisa diperbaiki,” kata Wiku.

Pelan-Pelan Saja Bicara Biar Partikel Corona Tak Tersebar!

Jawa Barat juga menjadi wilayah yang diminta Presiden Jokowi dikawal oleh duet Luhut dan Doni. Pasalnya, daerah penyangga Ibu Kota yakni kota Bekasi, kabupaten Bekasi, kota Bogor, kabupaten Bogor, dan Depok adalah penyumbang kasus tertinggi di Jawa Barat, atau sebesar 70%.

Selain itu, Jabar juga tidak memiliki kabupaten/kota zona hijau dan ditambah lagi kenaikan kasus positif sebesar 9,3% selama sepekan terakhir ini dibandingkan pekan sebelumnya. “Ini adalah perlu menjadi perhatian agar betul-betul kondisi terutama daerah yang menempel di DKI jakarta dapat diturunkan kasusnya agar perbaiki kinerja provinsi Jabar,” ujar Wiku.

Provinsi berikutnya penanganan khusus corona adalah Jawa Tengah, di mana wilayah ini melaporkan, per 13 September, kasus mingguan naik 52% dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Persentase kematian di provinsi Ganjar Pranowo ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yakni 6,45%.

Kejutan! Kim Han-bin Ikon Kini Direktur Eksekuif IOK Company

Adapun, satu provinsi dengan catatan paling mengkhawatirkan adalah Jawa Timur karena memiliki tingkat kematian sangat tinggi. Persentase kematian provinsi yang dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa ini lebih tinggi dibandingkan nasional yakni 7,25%. “Kami perlu sampaikan angka ini adalah angka yang sangat tinggi. Mari bekerja bersama-sama untuk turunkan persentase kematian ini sehingga bisa berada di bawah rata-rata nasional,” kata Wiku.

Selain itu, Jawa Timur juga tercatat pada peringkat keempat kecepatan laju kematian tertinggi di Indonesia. “Apabila ini dikoreksi maka kondisi nasional akan berubah besar,” kata Wiku.

Kenaikan Signifikan Bali

Provinsi lain yang menjadi prioritas penanganan corona adalah Bali. Pulau Dewata mengalami kenaikan kasus mingguan signifikan selama empat pekan terakhir. “Kenaikan kematian tertinggi selama sepekan terakhir yakni 72%,” ujar Wiku.

Kejutkan Fans dengan Teaser Misterius, CL 2NE1 Comeback Senin!

Selanjutnya, provinsi Kalimantan Selatan menjadi perhatian karena mencatat kasus positif yang naik sebesar 10,3% selama sepekan terakhir. Wilayah ini juga memiliki tingkat kematian di atas nasional, yakni 4,16%.

Kemudian, Provinsi Sulawesi Selatan dan Papua. Sulsel menjadi prioritas penanganan corona karena kasus positif meningkat selama empat pekan berturut-turut, hingga 6 September 2020. “Kota Makassar menyumbang 55,5% kematian di Sulsel dalam sepekan terakhir. Kami mohon perhatian untuk pimpinan kota Makassar,” kata Wiku.

Adapun, Papua melaporkan penambahan kasus signifikan dalam 5 pekan terakhir atau sebesar 43,2%. Hal ini seiring dengan tingkat kesembuhan mengalami penurunan, dari 79,7% menjadi 76%.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya