SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyaluran air bersih. (Burhan Aris N./JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Direktur PDAM Tirta Handayani Gunungkidul Isnawan Febriyanto mengakui jika potensi air bawah tanah cukup besar. Namun demikian, hingga saat ini belum memiliki persebarannya.

“Kami baru bisa eksploitasi sungai bawah tanah yang ada di Baron, Bribin, Seropan,” katanya, Senin (29/9/2014).

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Dia mengatakan untuk mengambil air dari dalam tanah membutuhkan biaya yang cukup besar. Ia mencontohkan selama ini PDAM mengeluarkan Rp1,3 miliar per bulan.

“Memang sangat tinggi, ditambah kita kesulitan mencari titik dimana saja air bisa dieksploitasi,” kata dia.

Ia mengatakan akibat tidak mengetahui persebaran menyebabkan belum semua wilayah bisa terjangkau pelayanan PDAM. Kalau ada, pihaknya harus mengambil air dari sumber yang jauh.

“Selama ini, kami menarik air dari Baron hingga wilayah Panggang dan Paliyan serta Seropan hingga Semin dan Ngawen. Ini membutuhkan biaya yang besar, jika ada di sekitarnya bisa memangkas pengeluaran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya