SOLOPOS.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO — Salah satu masalah yang mengganjal dari kepemimpinan Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden RI adalah penjualan raksasa telekomunikasi milik negara kala itu, Indosat. Belum lama ini, Ketua Umum PDIP itu memberikan penjelasan panjang lebar lewat kultweet @MegawatiSSP.

Dalam kultweet itu, @MegawatiSSP menyinggung soal kondisi angkatan bersenjata RI yang dinilainya tidak layak saat itu. “Adakah yang menghitung berapa unit pesawat tempur yang bisa / layak terbang untuk jaga udara NKRI? #TanyaMega,” tweet @MegawatiSSP, Minggu (30/3/2014) lalu. “Adakah yang menghitung berapa kapal perang KRI yang laik berlayar?… #TanyaMega.”

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Kultweet itu juga menyebut soal kondisi APBN yang minim sehingga tidak memungkinkan pemerintah saat itu untuk menambal peralatan tempur TNI. Di sisi lain, Indonesia dikenai embargo senjata oleh Amerika Serikat sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan suku cadang peralatan perang. Kondisi itulah yang dijadikan alasan penjualan aset negara sebesar Indosat.

@MegawatiSSP juga menyebut penjualan Indosat merupakan pilihan sulit. Namun, katanya, penjualan Indosat mampu menyelamatkan Indonesia dari krisis. “Berkat Indosat dan lainnya, kita capai target APBN, dasar ekonomi membaik, produksi tani yg dapat jadi bahan barter dengan negara lain. Karena kita tidak punya uang ketika itu. Jangan lupakan krisis yang teramat parah, NKRI sangat terancam seperti Yugoslavia.”

Berikut kultweet lengkap @MegawatiSSP pada Minggu (30/3/2014) lalu.

1.) Ketika Indosat dijual, adakah  rumah yang layak untuk TNI – Polri? #TanyaMega

2.) Adakah yang menghitung berapa unit pesawat tempur yang bisa / layak terbang untuk jaga udara NKRI? #TanyaMega

3.) Adakah yang menghitung berapa kapal perang KRI yang laik berlayar?… #TanyaMega

4.) Embargo Senjata AS dan tekad lunasi Utang ke IMF sementara manuver Kapal Induk AS Armada Pasifik di Laut Jawa terlalu sering.  #Krisis

5.) Anggaran negara minus dan mungkin kantong kalian saat ini lebih kaya daripada negara ini ketika itu. #Krisis #MultiDimensi

6.) Indosat diswastakan untuk menutupi kekurangan APBN, agar investor terpancing kembali ke Indonesia. #DemiIndonesia

7.) Krisis sudah terlalu lama, sejak ’98 membebani ekonomi setiap keluarga. Tekad kabinet agar hutang LN tdk bertambah lagi. #DemiIndonesia

8.) Dengan APBN yang meyakinkan kemudian kita pakai sebagai penawaran dengan Rusia & Polandia. #DemiIndonesia #Solusi #Krisis #MultiDimensi

9.) Agar mereka bersedia bantu persenjataan TNI, yang sudah di embargo AS. Rusia tertarik dan sedia Sukhoi dan Helikopternya. #DemiIndonesia

10.) Keputusan yang sulit disaat yang sulit, tapi pemimpin harus berani ambil keputusan. Meski menuai kecaman dan hujatan dari dalam negeri.

11.) Ibarat seorang ibu yang merelakan perhiasan kesayangannya demi membeli beras untuk keluarga karena suami sdh lama menganggur #Umpama

12.) Ibarat seorang ibu, jual perhiasannya demi bayar uang sekolah atau menebus ijazah anaknya #DemiIndonesia #Krisis #MultiDimensi #Umpama

13.) Pemimpin harus mengambil keputusan meski sangat sulit karena terbatasnya pilihan, tdk boleh ada keraguan atasi krisis berkepanjangan

14.) Sekali lagi, pemimpin harus mengambil keputusan… kualitas seorang pemimpin diuji saat situasi serbasalah dan saat saat kritis…

15.) Hasilnya sesuai target. APBN terbantu, bahaya kelaparan terhindarkan dgn surplus beras dan bahkan AS meringankan Embargo Senjatanya.

16.) Sebab AS khawatir hubungan Indonesia – Rusia via diplomasi Sukhoi dibantu barter beras.

17.) Berkat Indosat dan lainnya, kita capai target APBN, dasar ekonomi membaik, produksi tani yg dapat jadi bahan barter dengan negara lain.

18.) Karena kita tidak punya uang ketika itu. Jangan lupakan krisis yang teramat parah, NKRI sangat terancam seperti Yugoslavia

19.) Bahkan AS yang mengaku sahabat tapi tidak ikhlas membantu disaat kita krisis multidimensi. Justru tetap embargo karena TIMTIM.



20.) Para ahli ekonomi tidak punya solusi yang lebih baik atau hanya bisa teriak dijalanan tanpa solusi. Semua hanya bisa bicara pesimis

21.) Indosat, dll.. saat itu adalah solusi yang bagi negara yang sdg sakit parah. Krn sy yakin dlm 10 thn harusnya kita dpt beli kembali

23.) Jika keputusan itu salah, salahkan saya. Tapi jangan salahkan Indonesia yg perlu disehatkan. Jangan salahkan sarjana2 tanpa solusi itu

22.) Menyelamatkan negara yang sangat sakit ketika itu adalah mandat dari rakyat melalui MPR.

24.) Memang benar Indosat adalah harta anak bangsa, kebanggaan Indonesia. Namun, ada saatnya ia diperlukan untuk selamatkan Indonesia

25.) Dan ada juga BUMN yang tdk dpt diperlakukan seperti Indosat, yang “derajatnya” lebih tinggi, seperti Pertamina, Garuda, Telkom, dll…

26.) Saya ulangi, seorang pemimpin harus berani ambil tindakan cepat dan keputusan sulit diantara yang paling sulit, jangan pernah ragu

27.) Saya berharap, kaum muda #IndonesiaHebat harus belajar kepemimpinan dari kasus ini. ^Mega^

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya