SOLOPOS.COM - Ilustrasi klaster Covid-19 di lingkungan keluarga. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG -- Satgas Covid-19 Jawa Tengah (Jateng) menyebut penularan Covid-19 di Jateng bisa terjadi di lingkungan tertentu atau kelompok masyarakat yang dipopuler disebut klaster.

Di Jateng ada beberapa klaster yang cukup menonjol atau menjadi penyumbang terbesar kasus positif Covid-19.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Data yang diterima Solopos.com dari Satgas Covid-19 Jawa Tengah, hingga 15 Oktober 2020 ada tujuh klaster penularan Covid-19 yang cukup menonjol di Jateng.

Cegah Covid-19, Kurangi Mobilitas Saat Libur Panjang

Dari tujuh klaster itu, klaster pondok pesantren atau ponpes paling banyak ditemukan orang yang terpapar Covid-19. Total ada sekitar 854 orang yang dinyatakan positif dari klaster ponpes di Jawa Tengah. Dari jumlah itu, 117 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia.

“Klaster penularan paling banyak pekan ini, memang paling banyak ditemukan di pesantren,” ujar anggota Tim Ahli Satgas Covid-19 Jateng, Budi Laksono, dalam acara webinar bertajuk Santri Sehat Indonesia Kuat 'Jogo Santri di Masa Pandemi Covid-19', Kamis (23/10/2020).

Kendati demikian, Budi meminta masyarakat tidak lantas mendiskreditkan pesantren. Pakar epidemiologi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu justru menilai banyak ditemukan kasus positif di lingkungan pesantren itu justru bagus.

Polisi: Pembunuhan Wanita Terbakar dalam Mobil di Sukoharjo Bermotif Bisnis

Klaster Rumah Tangga

“Jadi jangan justru jadi stigma. Klaster itu kan banyak ditemukan di sebuah komunitas. Dengan banyaknya positif Covid-19 yang ditemukan di pesantren justru bagus. Selain bisa ditangani juga menambah kewaspadaan. Yang justru berbahaya itu kalau klasternya tidak diketahui seperti tertular di kafe atau lainnya,” ujar Budi.

Klaster penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jawa Tengah kedua adalah rumah tangga atau keluarga. Klaster ini menyumbang angka positif Covid-19 cukup besar di Jateng dan berkembang hampir di semua daerah.

Di Soloraya, klaster keluarga pernah terjadi di Solo, Boyolali, dan Sukoharjo. Total sudah ada sekitar 806 orang yang dinyatakan positif dari klaster keluarga. Sebanyak 80 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 14 orang meninggal dunia.

10 Berita Terpopuler : Kisah Misteri Sejoli Mesum di Candi Cetho Karanganyar

Selanjutnya, klaster perkantoran yang menyumbang 149 kasus positif, dengan 85 orang sembuh dan satu meninggal.  Lalu, klaster keempat penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jawa Tengah adalah klaster tenaga kesehatan dengan jumlah terkonfirmasi 119 orang, 81 orang sembuh, dan satu meninggal dunia di Jawa Tengah.

Klaster pasar mencapai 94 orang dinyatakan positif Covid-19, di mana 80 orang sembuh, dan tujuh meninggal dunia. Klaster aparatur sipil negara atau ASN mencapai 77 orang, 17 orang sembuh, dan dua meninggal dunia.

“Sementara sisanya dari klaster yang lain [hotel, hajatan, dan karaoke],” imbuh Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya