SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sebaran pasien positif virus corona jenis baru atau Covid-19 di Sukoharjo terbanyak di empat kecamatan yakni Grogol, Kartasura, Mojolaban, dan Sukoharjo.

Sementara pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang baru didominasi klaster tenaga kesehatan (nakes). Mereka menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (25/7/2020), jumlah kasus Covid-19 di Sukoharjo terus meningkat. Ada penambahan empat pasien terkonfirmasi positif per Jumat (24/7/2020).

Solopos Hari Ini: Terus Lacak Balai Kota

Jumlah akumulasi pasien positif virus corona jenis baru ini sudah mencapai 209 orang. Pasien positif tanpa gejala tercatat mencapai 123 orang, sementara pasien positif dengan gejala sebanyak 86 orang.

Sementara itu, dari empat kecamatan dengan pasien positif terbanyak, Grogol menduduki rangking pertama. Jumlah pasien positif di kecamatan itu mencapai 42 orang.

Sedangkan jumlah pasien positif di Kartasura dan Mojolaban masing-masing 34 orang dan 32 orang. Di wilayah Sukoharjo Kota, jumlah pasien positif sebanyak 27 orang.

Ancang-Ancang Go Public, Raffi Ahmad akan Jual Saham Perusahaannya di Bursa

Nakes Terpapar saat Merawat Pasien Positif

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan sebagian besar pasien positif Covid-19 di Sukoharjo yang baru merupakan bagian dari klaster nakes yang diduga terpapar virus saat mengobati pasien positif.

Mereka positif corona tanpa gejala. Saat ini mereka menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

“Pasien positif tanpa gejala dinyatakan sembuh apabila tak mengalami demam dan gangguan pernapasan pada hari terakhir masa inkubasi atau hari ke-14. Mereka tak perlu menjalani swab test untuk menentukan apakah sembuh atau belum,” kata dia, Sabtu.

Ada Motor di Dekat Pria Tabrakkan Diri ke KA di Sine Sragen, Milik Korban?

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan bakal memasifkan pelacakan atau tracing kontak erat lini pertama pasien positif Covid-19.

Mereka langsung menjalani swab test untuk menentukan apakah terinfeksi virus Covid-19 atau tidak. Kontak erat lini pertama pasien positif seperti anggota keluarga dan teman kantor yang setiap hari berinteraksi dengan pasien positif.

Yunia menyebut gugus tugas selalu mengevaluasi kurva pandemi Covid-19 setiap dua pekan. Hasil evaluasi digunakan sebagai acuan saat mengambil kebijakan ihwal penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Jamu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya