SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 Solopos.com, JAKARTA–Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengeluarkan laporan isu Hoaks per 22 Mei-24 Mei 2019. Kebanyakan hoaks yang beredar itu bermuatan pemilu, sebagian malah terkait dengan kerusuhan 22 Mei 2919. Berikut daftar hoaks tersebut dan Penjelasan singkat.

 1. Pengumuman KPU Senyap-Senyap

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penjelasan: Rapat pleno telah kelar dan hasil pemilu diumumka sesuai UU paling lambat 35 hari

2. Personel Brimob menyamar pakai baju TNI AL

Penjelasan: Foto yang diposting tersebut anggota pasukan Marinir TNI AL dengan

tanda menggunakan baret ungu.

3. Polisi menembaki demonstran di dalam masjid

Penjelasan:  Beredar postingan video situasi di sebuah masjid di daerah Tanah Abang. Dalam video tersebut dinarasikan polisi menyerang demonstran di dalam masjid dengan cara menembakinya. Faktanya, suara-suara tembakan dari video tersebut dari luar masjid. Suara-suara tersebut berasal dari kerusuhan yang terjadi di sekitar daerah masjid di Tanah Abang

4. Di Jl. Sabang ada penembakan peluru tajam

Penjelasan: ada postingan video beberapa selongsong peluru senjata api yang disebut-sebut digunakan oleh polisi untuk menembak demonstran. Disebutkan korbannya Ustadz Mancung dari Sawangan, namun peluru tersebut tidak mempan. Polri memastikan petugas dibekali tameng dan gas air mata, tak membawa senjata berpeluru tajam.

5. Wiranto: Biarkan Saja, Untuk Bahan Berburu Menembak TNI-Polri 

Penjelasan: Ada postingan di medsos bertuliskan “Tanggal 22 Mei pendukung 02 Kepung KPU, Wiranto: Biarkan Saja, Untuk Bahan Berburu Menembak TNI-POLRI” dan dipadukan dengan sebuah foto korban aksi unjuk rasa 22 Mei 2019. Faktanya tidak ada pernyataan Wiranto seperti itu.

6. Brimob Diimpor dari China 

Penjelasan: Pada aksi 22 Mei beredar foto-foto polisi dengan mata sipit yang dituding dari China. Polri menyatakan polisi di foto itu adalah Diana Leni, polisi Indonesia.

7. Rombongan Gangster Sudah Ada di Samarinda dan Membunuh 60 Orang

Penjelasan: ada pesan berantai soal rombongan gangster berada di Samarinda dan membunuh 60 orang laki-laki dan perempuan. Polres Samarainda memastikan kabar ini hoaks

8. Prabowo kabur ke luar negeri

Penjelasan: Beredar informasi Prabowo Subianto bersama rekan-rekannya kabur keluar negeri terkait kasus hukum dan potensi kerusuhan pada 22 Mei 2019. BPN mengakui Prabowo ke luar negeri, namun bukan untuk kabur melainkan pergi ke Brunei untuk bertemu Sultan Brunei Hassanal Bolkiah. Dia langsung pulang ke Tanah Air.

9. Tol Jakarta – Cikampek Ambruk

Penjelasan: Beredar Informasi di medsos arah Jakarta-Cikampek macet total karena jalan tol ambruk. Faktanya, ada pemindahan steel girder atau gelagar baja dari proyek jalan tol layang Cikampek.

10. WA dan sosmed error karena ada pemasangan CC rekam untuk memantau semua aktivitas HP

Penjelasan: beredar pesan sinyal internet akan dihentikan di seluruh Indonesia pukul 18.00-20.00, dan semua aktivitas media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter dan Line, dipantau 100 persen. Disebutkan juga aplikasi Whatsapp dan seluruh sosmed error dikarenakan ada pemasangan CC rekam untuk memantau semua aktivitas HP. Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu, menegaskan isi broadcast tersebut hoaks. Sejumlah fitur medsos seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Whatsapp dibatasi untuk sementara waktu.

11. Otto Hasibuan Jadi Kuasa Hukum Prabowo 

Penjelasan: Beredar Informasi di media sosial postingan Facebook tentang pengacara Prabowo-Sandi, Otto Hasibuan. Faktanya, Otto menepis kabar ikut jadi kuasa hukum Prabowo-Sandi mengajukan gugatan ke MK.

12. Pengumuman KPU Sebelum Tanggal 22 Mei 2019 Tidak Sah

Penjelasan: UU No. 7/ 2017 tentang Pemilu mengatur batas waktu pengumuman hasil pemilu paling lambat 35 hari setelah hari pemungutan suara. Berdasarkan ketentuan paling lambat 35 hari tersebut, maka penetapan hasil Pilpres 2019 jatuh pada 22 Mei 2019.

13. Kapolri: Masyarakat Boleh Ditembak

Klarifikasi: Beredar video di medsos Kapolri Tito Karnavian berbicara kepada anggotanya, menyatakan  “Masyarakat boleh ditembak, ditembak pakai senjata yang dibeli oleh uang masyarakat”. Faktanya, video sudah diedit dan dipotong. Dalam video asli, Kapolri mengatakan orang yang bawa parang dan mau membunuh masyarakat yang identik dengan anggota geng motor. Jadi bukan boleh menembak masyarakat akan tetapi boleh menembak orang yang ingin membunuh masyarakat.

14. Jenazah Dibuang di Semak-semak TPU DKI

Penjelasan: Beredar postingan foto di medsos yang menunjukkan jenazah dengan narasi jenazah tersebut dibuang di semak-semak di TPU tersebut. Informasi tersebut keliru. Pemakaman jenazah itu berada di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Jenazah telah dikuburkan sesuai dengan syariat dan tidak dibuang. Angle pengambilan foto membuat jenazah itu seolah seperti dibuang.

15. Rakyat Mulai Berdatangan dari setiap Provinsi untuk menuntut kecurangan KPU

Penjelasan: Beredar postingan di Facebook beberapa gambar bertuliskan “Rakyat mulai berdatangan..dari berbagai provinsi menuntut keadilan..KPU jangan curang”. Gambar tersebut adalah foto kampanye akbar salah satu capres di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

16. Ma’ruf pastikan Amalia Raissa masuk kabinet jika dirinya Wapres



Penjelasan: Beredar gambar dari hasil tangkapan layar pada artikel di Detiknews dengan judul Ma’ruf Pastikan Amalia Raissa Masuk Kabinet Jika Dirinya Jadi Wapres. Faktanya, hasil tangkapan layar itu hasil suntingan dari artikel berjudul Ma’ruf pastikan anaknya tak masuk kabinet jika dirinya jadi Wapres.

17.  Whatsapp diblok pada aksi 22 Mei 2019

Penjelasan: Bertepatan dengan aksi 22 Mei 2019, beredar kabar Whatsapp diblokir. Faktanya Whatsapp dan medsos seperti Instagram, Facebook, Twitter, hanya dibatasi aksesnya untuk mengurangi dan mencegah penyebaranvideo dan foto-foto provokatif.

18. Tadi malam Kantor FPI Petamburan Jakarta Barat diserang secara membabi buta

Penjelasan: Beredar informasi kantor FPI Petamburan diserang menggunakan gas air mata, peluru karet, serta peluru asli. Banyak dari mereka yang mengalami muntah-muntah dan terluka. Video-video yang disertakan pada status tersebut kebanyakan merupakan kericuhan di depan Bawaslu pada 22 Mei 2019. Belum ditemukan informasi kredibel mengenai kantor FPI Petamburan diserang secara membabi buta oleh aparat.

19. Daftar nama demonstran meninggal pada aksi 21-22 Mei

Beredar informasi daftar 16 nama demonstran yang meninggal yang ditulis Tim Monitoring Lapangan, Syamsul Bachri A. Tambengi. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo membantah data-data tersebut. Data terakhir korban meninggal 8 orang.

20. Mereka yang dirawat di RS karena Luka-Luka menanggung sendiri biaya RS

Penjelasan: Faktanya pemerintah menanggungb biaya RS korban kerusuhan.



21. Vendy Pano, polisi penembak anggota FPI

Penjelasan: Beredar screenshot dari broadcast Whatsapp tentang informasi polisi yang menebak anggota FPI pada kerusuhan 21 Mei. Dalam screenshot tersebut juga disertai foto sang polisi yang disebut bernama Vendy Pano. Penerangan Komando Pasukan Khusus melalui akun instagram resminya menginformasikan bahwa informasi dalam screenshot tersebut adalah hoaks.

22. Proyek Obor jual Indonesia ke China

Penjelasan: Beredar Informasi di medsos tentang proyek obor China diteken beberapa hari yang lalu adalah Indonesia dijual ke China. Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan isu indonesia mau dijual ke China dan dikait-kaitkan dengan One Belt One Road (OBOR) itu tidak benar.

23. Habib Sholeh Rotan sudah berada di Jakarta dan siap memimpin people power

Penjelasan: Ada postingan foto Habib Rotan (Habib Sholeh Bin Abu Bakar Alaydrus Palu) dengan caption Habib Rotan berada di Jakarta dan siap memimpin People Power 22 Mei 2019. Faktanya Majelis Dzikir Nuurul Khairaat Palu mengatakan informasi tersebut tidak benar atau hoaks. Habib Rotan berada di Jakarta bukan untuk memimpin people power namun ke Bandung untuk bertemu Jemaah Majelis Dzikir Nuurul Khairaat Cabang Bandung.

24. Penculikan massal yang dilakukan tentara China

Penjelasan: Beredar pesan berantai di Whatsapp soal rencana penculikan massal dan tentara China sudah standby di tempat-tempat khusus dengan senjata lengkap. Kadiv Humas Polri Irjen M. Iqbal mengatakan soal pasukan sipit sipit dari negeri seberang itu tidak ada.

25. Kena Shoot TV One anggota Brimob berbahasa China



Penjelasan: Beredar postingan di Facebook video TV One soal polisi yang diklaim sebagai orang China yang berbahasa China. Setelah ditelusuri video tersebut merupakan rekaman video yang diputar di sebuah handphone lalu kemudian direkam handphone lain yang membuat kualitas suara dan kejernihan suara menjadi sangat rendah. Faktanya bahasa yang diklaim bahasa China itu adalah bahasa Madura.

26. Erdogan akan bentuk tentara Islam dan minta TNI bergabung

Penjelasan: Beredar artikel di situs berita suara nasional.id berjudul AS dan Israel Ketakutan Erdogan Bentuk Tentara Islam, TNI Dipanggil!  Faktanya tidak ada sumber atau bukti yang memperkuat bahwa hal tersebut disampaikan Erdogan dan situs berita suaranasional.id bukanlah situs media yang tidak terdaftar di Dewan Pers.

27. Demo people power di Medan

Penjelasan: Beredar video di Facebook mengenai unjuk rasa people power di Kota Medan. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Tatan Dirsan Atmaja menjelaskan pada tanggal 16 Mei 2019 tidak ada pemberitahuan kepada pihak kepolisian mengenai unjuk rasa di Kota Medan.  Penyebar video hoaks diringkus Polda Sumut pada Sabtu (18/5).

28. Banyak korban tewas karena peluru tajam, Kapolri: Itu bukan tanggung jawab kami

Penjelasan: Beredar berita dari situs Aktuall.blogspot.com berjudul Banyak Korban Tewas Karena Peluru Tajam, Kapolri: Itu Bukan Tanggung Jawab Kami. Berita itu menyalin isi berita Viva.co.id berjudul Korban Tewas karena Peluru Tajam, Tito: Tujuannya Menyalahi Aparat. Dalam berita tersebut, Kapolri meminta semua pihak tidak langsung menuduh polisi sebagai penembak 6 korban tewas dikarenakan polisi tidak menggunakan peluru tajam.

29. Oknum BAIS TNI provokasi massa di aksi 22 Mei dan menyudutkan Polri

Penjelasan: Beredar video pria memprovokasi massa di dalam masjid. Video tersebut ramai diunggah di sosial media dengan narasi “Oknum BAIS TNI PROVOKASI Massa di Aksi 22 Mei dan Menyudutkan POLRI”.  TNI menegaskan informasi tersebut adalah hoaks. Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi mengatakan personel berpakaian loreng adalah anggota Yonif 315 yang BKO Kodam Jaya yang ditugaskan di Petamburan. Personel itu sedang melakukan pendekatan kepada tokoh agama untuk menenangkan massa yang emosional, tiba-tiba masuk seseorang ke dalam masjid dan menyampaikan ujaran provokatif.



30. Wiranto: Penangkapan tokoh-tokoh akan terus dilakukan termasuk tokoh inti Prabowo Subianto

Penjelasan: Beredar berita dari situs aktuall.blogspot.com berjudul Wiranto: Penangkapan Tokoh-tokoh Akan Terus Dilakukan Termasuk Tokoh Inti Prabowo Subianto. Berita itu menyalin konten Viva.co.id berjudul Wiranto: Penangkapan Tokoh-tokoh akan Terus Dilakukan. Dalam berita tersebut, Wiranto tidak menyatakan akan menangkap Prabowo Subianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya