SOLOPOS.COM - Ilustrasi internet (Dok/JIBI/Solopos)

Ada tiga cara mengenali situs palsu atau abal-abal?

Solopos.com, JAKARTA — Sebagian dari kita pasti pernah mendapat pesan yang berisi ucapan selamat telah memenangkan undian, misalnya, undian berhadiah suatu produk. Padahal, kita tidak pernah membeli atau menggunakan produk tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hadiahnya bervariasi mulai dari uang tunai hingga mobil. Demi meyakinkan kita, si pengirim pesan juga menyertakan deretan angka unik seperti nomor undian dan alamat situs website palsu. Ya, si pengirim melakukan segala cara agar kita benar-benar memercayai tipu dayanya.

Tapi ada cara mudah untuk mengenali situs palsu yang ada di Internet. Berikut ini tiga cara mengenali situs-situs palsu sebagaimana dihimpun dari Liputan6.com, Rabu (27/7/2016):

1. Gunakan Domain Gratis

Beberapa domain gratis dan cukup populer antara lain disediakan oleh Freenom yakni .TK (Tokalu), .ML (Mali), .CF (Central African Republic), .GA (Gabon), dan .GQ (Equatorial Guinea). Namun keberadaan domain gratis itu malah disalahgunakan oleh para penipu.

Dalam hal ini, logikanya sederhana saja. Bila memang penyelenggara undian atau event apa pun lainnya-yang mengatasnamakan produk atau perusahaan itu bukan penipu, mengapa mereka menggunakan domain gratis? Padahal domain semisal .COM dan .NET ada di kisaran US$10 atau Rp131.200.

2. Perhatikan Domain dan Subdomain

Kami mengambil contoh alamat penipu tentang fitur panggilan video (video call) di Whatsapp yakni http://whatsapp.videocalling-invite.cf/. Sepintas, tak ada yang ganjil dengan alamat tersebut.

Alamat whatsapp.videocalling-invite.cf selanjutnya kami pecah menjadi dua yakni whatsapp (subdomain) dan videocalling-invite.cf (root domain).

Dengan root domain videocalling-invite.cf, penipu bisa membuat banyak subdomain lainnya seperti bbm.videocalling-invite.cf, telegram.videocalling-invite.cf, viber.videocalling-invite.cf, dan sebagainya.

Rasanya tidak mungkin, bila perusahaan global sekelas Whatsapp yang dinaungi Facebook bisa salah ketik informasi fatal seperti itu? Lagi pula, tampilan antarmuka (interface) alamat itu sangat buruk.

3. Periksa Awalan Alamat, HTTP atau HTTPS

HTTP merupakan kependekan dari Hypertext Transfer Protocol, sedangkan HTTP adalah singkatan dari Hypertext Transfer Protocol Secure. Perbedaan keduanya ada di huruf S, Secure. Singkat kata, protokol HTTPS lebih aman daripada HTTP karena semua lalu lintas data yang melewatinya akan diacak dengan enkripsi.

Kembali ke alamat whatsapp.videocalling-invite.cf, tampak alamat tersebut menggunakan protokol HTTP, bukan HTTPS. Padahal, situs web itu jelas-jelas meminta kita untuk mengisi detail informasi ketika kita akan mengklaim hadiah kita.

Karena itu, wajar bila kita meragukan keamanan alamat tersebut. Namun, perlu digarisbawahi, HTTPS memang tidak 100% aman, tetapi sudah pasti lebih aman daripada HTTP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya