SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Massa Aksi Bela Tauhid 211 masih berharap agar akses ke Istana Presiden dapat dibuka dan menemui Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Ada dua tuntutan yang disuarakan massa pada aksi mereka yang digelar, Jumat (2/10/2018) siang ini.

Jubir Front Pembela Islam yang tergabung dalam gerakan, Slamet Maarif menyebut dua tuntutan yang disuarakan massa, yaitu pemerintah mengakui ada pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid pada Hari Santri Nasional (HSN) di Garut, Jawa Barat, dan meminta aparat penegak hukum menindak aktor intelektual insiden tersebut

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Rencananya para demonstran yang berasal dari beberapa elemen Front Pembela Islam (FPI) akan mengakhiri demo hingga Jumat petang.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya, Menteri Polhukam Wiranto menilai aksi itu akan menghabiskan energi dan sudah tidak relevan lagi mengingat aparat kepolisian tengah memproses hukum pelaku pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid.

“Kita melihat kegiatan demonstrasi semacam itu selain menghabiskan energi kita tapi dalam konteks ini tidak relevan. Namun aksi demonstrasi adalah hak setiap warga negara,” katanya sebagaimana dilansir Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya