SOLOPOS.COM - Ahmad Syafii Maarif (muhammadiyah.or.id)

Solopos.com, YOGYAKARTA—Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 1998-2005, Ahmad Syafii Maarif, wafat, Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DI Yogyakarta.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan berada di samping Syafii Maarif saat mengembuskan napas terakhir. Dia menceritakan saat itu sebenarnya dalam perjalanan menuju Bandung, Jawa Barat.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Namun dalam perjalanan Haedar mendapatkan telepon dari Direktur PKU Muhammadiyah Gamping yang memberitahu kondisi Buya Syafii Maarif, sapaan akrab Ahmad Syafii Maarif, kritis. Mendengar kabar tersebut, Haedar kembali menuju ke Yogyakarta dan langsung ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Muhammadiyah Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat

Ekspedisi Mudik 2024

“Sempat sekitar setengah jam menemani beliau sampai beliau dipanggil Allah. Karena itu, kami Muhammadiyah dan bangsa Indonesia tentu saja berduka atas kehilangan bapak bangsa yang melintasi, milik semua orang, tokoh yang humanis, tulus, dan pemikiran-pemikirannya sangat luas wawasan dan melampaui,” ujar Haedar Nashir dikuti dari muhammadiyah.or.id, Jumat (27/5).

Haedar menjelaskan Syafii Maarif selama hampir sebulan ini dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sempat kembali ke rumah, Syafii Maarif masuk ke rumah sakit lagi dua pekan lalu.

“Jumat lalu saya juga sempat menemani di sini, semalam sebenarnya beliau ya masih baik tetapi kondisi pernapasannya terkait jantung lalu ditangani oleh dokter. Tadi pagi sekitar jam setengah tujuh masih bisa berkomunikasi, sarapan pagi seperlunya tapi sekitar setengah delapan beliau kritis sampai jam 10.15,” katanya.

Baca Juga: Buya Syafii Maarif Dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah Kulonprogo

Penanganan yang dilakukan oleh dokter, lanjut Haedar, sudah maksimal. Bahkan berkoordinasi dengan tim dokter Kepresidenan atas instruksi Presiden RI, dan dipandang bahwa penanganan di RS PKU Muhammadiyah Gamping sangat lengkap dan mencukupi.

“Tiga hari yang lalu saya ke sini juga beliau masih bisa ngobrol dengan bagus tetapi memang pernapasannya berat,” ujar Haedar.

Dalam kondisi sakit, Syafii Maarif sempat menitipkan dua pesan kepada Haedar. Pertama, mengingatkan agar selalu menjaga keutuhan bangsa, keutuhan Muhammadiyah, dan keutuhan umat Islam. Kedua, tidak biasanya Syafii Maarif meminta untuk melakukan doa bersama.

Baca Juga: Serangan Jantung, Buya Syafii Masuk Rumah Sakit

“Tidak biasanya. Buya itu kan orangnya santai gitu biarpun kami selalu ketika menjenguk orang sakit kewajiban kami mendoakan beliau malah yang meminta sendiri untuk mendoakan beliau sehingga kami berdoa bersama beliau,” terangnya.

“Saya menyaksikan air matanya berlinang dan itulah percakapan kami yang terakhir. Satu hari sebelum ini itu saya ber-WA, beliau menjawab bahwa saya sudah menerima keadaan ini dan dengan pasrah dan kami percaya dengan tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping,” pungkas Haedar.

Syafii Maarif merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah pada 2000-2005. Sebelumnya Syafii Maarif meneruskan jabatan Amien Rais pada 1998-2000 yang terjun ke politik menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya