SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax dan minyak goreng sepanjang April 2022 memicu angka inflasi di Jawa Tengah yang mencapai 1,07%. Sementara inflasi di Soloraya sebesar 1,47%.

Sementara indeks harga konsumen (IHK) di Soloraya mencapai 110,70 atau lebih tinggi dari IHK Jawa Tengah yang hanya 109,74. Angka inflasi di kabupaten/kota di Soloraya mengacu pada inflasi Solo 1,47%. Psalnya BPS kabupaten/kota tidak menghitung inflasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data tersebut dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah pada Senin (9/5/2022) lalu secara virtual. Kepala BPS Jateng, Adhi Wiriana, dalam rilisnya di Youtube resmi BPS Jateng yang diakses Solopos.com, Rabu (11/5/2022), menjelaskan dari enam kota yang dipantau BPS Jateng, yakni Cilacap, Purwokerto, Kudus, Solo, Semarang, dan Tegal menunjukkan angka inflasi 0,86% sampai 1,68%.

“Penyebab utama inflasi tersebut adalah kenaikan harga BBM, minyak goreng, daging ayam ras, mobil, dan telur ayam ras. Penahan utama inflasi itu berupa penurunan harga pada komoditas cabai merah, cabai rawit, beras, bawang merah, dan tarif kendaraan roda empat online,” katanya.

Baca Juga: BPS: Konsumsi dan Belanja Kebutuhan Sehari-Hari Masyarakat Naik

Inflasi merupakan kecenderungan naiknya harga barang dan jasa yang berlangsung terus-menerus. Jika inflasi meningkat maka menunjukkan harga barang dan jasa di dalam negeri naik yang diukur dengan IHK, yakni indeks untuk menghitung rata-rata perubahan harga suatu kelompok barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.

“Minyak goreng penyumbang inflasi terbesar setelah bensin yang mencapai 0,3%. Minyak goreng menyumbang inflasi 0,23%. Daging ayam ras menyumbang 0,11%. Naiknya harga mobil turut berkontribusi terhadap inflasi 0,034% dan telur ayam ras menyumbang 0,029%. Harga mobil naik itu dipengaruhi oleh naiknya harga BBM dan naiknya PPN. Sementara harga telur naik karena pengaruh Lebaran dan Ramadan,” katanya.

Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Sragen, Dwiyanto, mengungkapkan selama Ramadan hingga Lebaran Pemkab Sragen memantau perkembangan harga pada 20 komponen pokok masyarakat.

Baca Juga: Inflasi April 2022 Diprediksi Lebih dari 3 Persen, Ini Penyebabnya

Komponen poko itu yakni beras, gula, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur, susu, kedelai, tepung, cabai, bawang merah, bawang putih, ikan asin, ikan segar, kacang, ketela pohon, jagung, bawang bombay, tempe, dan gabah.

“Bappeda Litbang menyimpulkan terjadi pergerakan kenaikan harga di beberapa komoditas pokok di Sragen sejak Awal Ramadan yang jatuh pada 1 April 2022 sampai dengan Hari Raya Idulfitri. Kenaikan harga hingga Lebaran terjadi pada komoditas daging sapi yang mencapai 34,5%; daging ayam ras 18,1%; telur ayam ras 3,2%; cabai 39,5%; bawang merah 12%; dan ikan segar 8,6%,” ujarnya.

Dwiyanto menerangkan penurunan harga pasca-Lebaran terjadi pada komoditas daging sapi menjadi 21,4%, daging ayam ras 10,5%, dan cabai 36,7%. Setelah Lebaran ini, jelas dia, justru ada komoditas lainnya yang harganya naik, yakni susu 6%; bawang merah 20%; dan ikan segar 11,2%.

Baca Juga: Inflasi Tahunan Diprediksi 3,82 Persen, Begini Analisisnya

“Untuk kebutuhan pokok lainnya tidak mengalami kenaikan. Minyak goreng yang sebelumnya sempat langka barng dan diprediksi mengalami kenaikan harga justru stoknya cukup dan harganya stabil. Harga minyak goreng kemasan premium senilai Rp24.000/liter dan minyak goreng curah Rp14.500/liter,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya