SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Lima sekolah dasar atau SD dan lima sekolah menengah pertama atau SMP di Kabupaten Wonogiri ditunjuk sebagai pelaksana uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap I, 5-16 April 2021.

Sekolah-sekolah itu mewakili lima eks distrik di Wonogiri. Pertama yakni SDN 1 Wonogiri untuk eks distrik Wonogiri, meliputi Wonogiri, Selogiri, Ngadirojo, dan Nguntoronadi. Kedua, SDN 1 Wuryantoro untuk eks distrik Wuryantoro, meliputi Wuryantoro, Eromoko, Manyaran, dan Pracimantoro.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketiga, SDN 2 Baturetno untuk eks distrik Baturetno, meliputi Baturetno, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo, dan Giriwoyo. Keempat, SDN 1 Jatisrono untuk eks distrik Jatisrono, meliputi Jatisrono, Jatipurno, Girimarto, dan Jatiroto.

Baca Juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka Wonogiri Dibikin 3 Tahap?

Sekolah kelima jenjang SD penyelenggara pembelajaran tatap muka yakni SDN 2 Purwantoro untuk eks distrik Purwantoro, meliputi Purwantoro, Slogohimo, Kismantoro, Bulukerto, dan Puhpelem.

Kemudian untuk jenjang SMP, yakni SMPN 1 Wonogiri untuk eks distrik Wonogiri, SMPN 1 Eromoko untuk eks distrik Wuryantoro. Kemudian SMPN 1 Baturetno untuk eks distrik Baturetno, dan SMPN 1 Jatiroto untuk eks distrik Jatisrono.

Terakhir SMPN 1 Purwantoro untuk eks distrik Purwantoro. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri berencana menggelar uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah dalam tiga tahap.

Baca Juga: Angin Kencang Sapu 2 Kecamatan Di Karanganyar, Pohon Tumbang Rusak Rumah dan Fasum

4 Jam Pelajaran

Tahap II rencananya pada pekan pertama 26 April-7 Mei. Pada tahap ini, jumlah sekolah dan lama kegiatan belajar dimungkinkan ditambah, tergantung hasil evaluasi.

Lalu tahap III direncanakan 12 Juli-September. Pada tahap ini, jumlah sekolah dan lama kegiatan juga dimungkinkan ditambah tergantung hasil evaluasi.

Teknis pembelajaran tatap muka sekolah Wonogiri untuk tahap I, pembelajaran berlangsung empat jam pelajaran/hari dengan total durasi 2 jam (30 menit/jam pelajaran) tanpa istirahat.

Baca Juga: Buntut Bom Bunuh Diri Makassar, Tentara-Polisi Sukoharjo Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Gereja

Pengaturan sif bagi sekolah yang memiliki banyak siswa untuk SMP yakni 50 persen dari jumlah siswa/kelas/sif. Hal itu dengan interval transisi sif selama 1-2 jam agar tidak ada pertemuan antara sif I dan II.

Skenario sif masuk siswa SMP yang memiliki banyak siswa, untuk kelas VII masuk Senin, kelas VIII masuk Selasa, kelas IX masuk Rabu. Lalu kelas VII masuk Kamis, kelas VIII masuk Jumat, dan kelas IX masuk Sabtu. Setiap kelas dibagi dua sif, masing-masing sif 50% jumlah siswa/rombel. Hal ini sesuai ketentuan maksimal 120 siswa

Sedangkan skenario sif untuk sekolah tatap muka SD di Wonogiri yakni dua rombongan belajar per hari. Kelas I-II masuk Senin, kelas III-IV masuk Selasa, kelas V-VI masuk Rabu, kelas I-II masuk Kamis, kelas III-IV masuk Jumat, dan kelas V-VI masuk Sabtu.

Baca Juga: Sempat Hampir Kosong, Asrama Haji Donohudan Boyolali Terima 36 Pasien Baru Covid-19

Sistem Sif

Satu kelas hanya 14 siswa atau kurang tidak dibikin sistem sif. Kepala Disdikbud Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, saat ditemui Solopos.com di kantornya kawasan kota Wonogiri, Jumat (26/3/2021), menyampaikan sekolah yang ditunjuk mengadakan PTM sudah memenuhi syarat.

Syarat itu yakni mempunyai standard operating procedure atau SOP pelaksanaan kegiatan berbasis protokol kesehatan, memiliki sarana prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan yang memadai. Juga telah menyosialisasikan rencana kegiatan kepada orang tua, dan sekolah mendapatkan izin dari orang tua siswa.

Namun demikian, uji coba PTM masih harus mendapat izin dari Bupati Joko Sutopo. Untuk memastikan sekolah yang ditunjuk benar-benar sudah siap menggelar tatap muka, Satuan Tugas atau Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri akan mengecek secara langsung, dalam waktu dekat.

Baca Juga: Viral Pengendara Motor Berkaus Polri Tak Pakai Helm di Sukoharjo, Ternyata…

Ada syarat lain yang harus dipenuhi, yakni guru dan tenaga kependidikan atau karyawan sekolah harus sudah divaksin Covid-19 dan menjalani tes cepat antigen. Disdikbud sudah mengusulkan pelaksanaan vaksinasi dan tes cepat ke Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Siswa yang dilibatkan dalam simulasi hanya yang mendapat izin dari orang tua. Siswa yang tidak mendapat izin orang tua tetap menjalani PJJ [pembelajaran jarak jauh],” kata perempuan yang akrab disapa Yuli itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya