SOLOPOS.COM - Para pengunjung tengah menyantap makanan khas Kota Semarang yang tersaji di Festival Makanan Pulang Semarang Part 2 di Mal Sri Ratu, Semarang, Jumat (30/6/2017). (Istimewa/Komunitas Kuliner Semarang)

Kuliner yang terdiri atas berbagai macam makanan tersaji di Mal Sri Ratu saat masa libur Lebaran 2017.

Semarangpos.com, SEMARANG – Para pemudik yang menghabiskan masa libur Lebaran 2017 di Semarang sepertinya tak akan kebingungan mencari makanan khas kota tersebut. Hal ini tak lain karena seluruh masakan khas Kota Semarang tersaji di Festival Makanan Pulang Semarang Part 2 yang digelar di Mal Sri Ratu, Jl. Pemuda, Semarang.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Festival yang diselenggarakan oleh Komunitas Kuliner Semarang itu digelar selama sepekan sejak 25 Juni-1 Juli 2017. Ketua Komunitas Kuliner Semarang, Firdaus Adinegoro, mengatakan ada 60 stan yang menjajakan berbagai jenis makanan khas Kota Lumpia dalam festival itu.

“Mau cari jajanan apa saja khas Semarang ada. Mulai dari lumpia, mie kopyok, tahu gimbal, bandeng presto, ada. Bahkan makanan olahan khas daerah lain, seperti bandeng serani dan sate serepeh, juga kami sajikan di Festival Makanan Pulang Semarang Part 2 ini,” beber Firdaus saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat (30/6/2017).

Pria yang akrab disapa Daus itu menambahkan para pengunjung yang ingin menikmati makanan di festival itu dijamin bakal puas. Selain makanan yang disajikan beraneka jenis, harganya pun relatif murah.

Para penjual makanan di Festival Makanan Pulang Semarang Part 2 itu mematok harga tiap menu mulai Rp15.000-Rp50.000.

“Jadi para pemudik yang ke Semarang untuk pulang kampung enggak perlu repot-repot lagi mencari makanan. Kami sediakan semua kuliner yang bikin mereka klangenan. Bahkan, makanan yang sulit dijumpai selama libur Lebaran karena banyak toko yang tutup,” aku Daus.

Daus menambahkan masakan khas Semarang sebenarnya tidak kalah dibanding daerah lain, seperti Solo maupun Yogyakarta. Jika Yogyakarta punya gudeg yang sangat kuat rasa manisnya, Semarang justru menonjol pada aroma bawang putih dan rempahnya.

“Di Semarang ini masyarakatnya lebih plural karena terdiri dari berbagai suku, budaya, dan ras. Akulturasi budaya itulah yang menimbulkan masakan khas Semarang kaya rasa,” imbuh Daus.

Daus mengatakan sejak dibuka akhir pekan lalu, animo masyarakat untuk datang ke festival kuliner itu cukup tinggi. Setiap harinya, tidak kurang dari 5.000 pengunjung hadir di Festival Makanan Pulang Semarang Part 2.

“Yang paling laris dibeli ya makanan asli Semarang, seperti lumpia, bandeng presto, dan tahu gimbal. Kalau yang lainnya ramai, tapi tak selaris ketiga jenis makanan itu,” beber Daus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya