SOLOPOS.COM - Ilustrasi masalah kesehatan mental. (bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Warga Solo berharap ada layanan kesehatan jiwa atau mental yang mudah dijangkau dan murah, misalnya di puskesmas. Mereka menilai layanan psikiater berikut obatnya saat ini terlalu mahal dan tak terjangkau.

Mereka berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyediakan layanan itu di puskesmas sehingga mereka bisa mengaksesnya dengan mudah. Hal itu disampaikan MA, 24, warga RW 003 Kelurahan Tegalharjo, Kecamatan Jebres, Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengaku sempat mengalami masalah kejiwaan. Pada awal 2022, MA merasa ada yang salah dengan dirinya. Seolah-olah semua hal yang ia lakukan salah dan dia sulit menerima keadaan.

Kepada Solopos.com, Minggu (19/6/2022), MA bercerita sempat diburu-buru untuk menikah. Padahal, ia masih bekerja dan sedang menempuh pendidikan S2 di perguruan tinggi di Yogyakarta.

Ekspedisi Mudik 2024

Bermula dari situ, warga Solo itu merasa butuh psikiater atau layanan kesehatan mental. “Waktu itu diburu-buru menikah padahal segi usia belum terlalu tua. Aku merasa belum siap,” jelas perempuan 24 tahun itu.

Baca Juga: Warga Soroti Minimnya Layanan Kesehatan Mental Di Solo, Ini Jawaban DKK

Permasalahan tersebut membuat MA justru tenggelam dalam pekerjaan (overworked). Ia merasa dengan bekerja semua masalah yang ia hadapi akan selesai. Memilih bekerja, menurutnya, menjadi alasan yang dipandang aman dan logis.

“Pelarianku ke overworked. Aku merasa dengan bekerja, aku lali [lupa] dengan masalah pribadiku. Bekerja jadi alasan aman dan logis untuk menghindar,” jelasnya.

MA kemudian mendatangi RSUD dr Moewardi Solo. Setidaknya perlu biaya sekitar Rp200.000 hingga Rp800.000 dalam sekali pengobatan. Tergantung jenis obat yang harus ia tebus. Biaya tersebut, menurut MA, kurang terjangkau bagi sebagian orang.

Baca Juga: Ini Cara Jaga Kesehatan Mental Saat Kembali Bekerja dari Rumah

Biaya Psikolog

Karena itu lah, MA menilai sangat perlu adanya layanan kesehatan mental baik psikiater maupun psikolog yang terjangkau dan bisa diakses masyarakat Solo. “Perlu banget. Tidak semua pasien berasal dari orang mampu ya,” jelasnya.

Sementara itu, Diah Metyawati, 23, warga yang indekos di wilayah RW 025 Kelurahan Jebres, Solo, juga pernah mengakses layanan psikolog di RSJD Solo pada 2020 lalu. Ia sempat menjalani rawat jalan.

Dalam sekali berobat, Diah membutuhkan biaya Rp70.000 hingga Rp200.000. “Dulu 2020, sekitar Rp70.000 periksanya saja. Obatnya tergantung sakitnya, aku sendiri habis Rp100.000,” jelasnya.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Mental Remaja di Balik Rebranding Facebook jadi Meta

Dari pengalamannya itu, Diah menilai perlu layanan kesehatan mental atau psikiater di faskes terkecil di masyarakat Solo, seperti puskesmas. Menurutnya, biaya bisa menjadi kendala individu yang mengalami masalah mental.

“Perlu ya untuk menjangkau orang yang kurang dana, tapi sudah melek kesehatan mental. Ya kendalanya memang di dana. Kan di puskesmas lebih merakyat istilahe,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Solo mempertanyakan tidak adanya layanan kesehatan mental di puskesmas. Pertannyaan diajukan melalui laman Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS). Ada tiga aduan mengenai hal itu sepanjang Juni 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya