Solopos.com, SOLO -- Urban farming atau pertanian dengan lahan sempit di perkotaan menjadi jawaban atas kebutuhan pangan di perkotaan meski lahannya sempit. Namun, yang kerap menjadi pertanyaan adalah bagaimana memulai urban farming.
Tren urban farming sejatinya sudah dimulai sejak Perang Dunia ke II di Amerika. Para masyarakat menyuburkan kultur urban farming dengan menciptakan lahan tumbuh di halaman belakang rumahnya yang disebut Victory Garden atau Kebun Kemenangan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hasil panen kebun kemenangan pada masa itu telah berhasil memasok 40% kebutuhan sayuran dan buah ke negara-negara kelaparan.
Game PS1 Crash Bandicoot Kini Tersedia di Android
Namun setelah perang dunia berakhir kebun-kebun tak terurus dan berhenti menyuplai kebutuhan pangan masyarakat.
Kini urban farming kembali bersinar di berbagai negara. Mereka gencar membuat program urban farming untuk menyokong kebutuhan pangan lingkungan miskin di daerah sekitar.
Sedangkan di Indonesia, turunnya jumlah petani, urbanisasi, dan keterbatasan lahan menjadi masalah krusial yang telah lama dihadapi.
Sebenarnya urban farming bisa jadi salah satu solusi atas permasalahan tersebut, apabila diterapkan secara maksimal. Lantas bagaimana memulai urban farming.
Es Krim Toko Oen Semarang Janjikan Kesegaran Legendaris
Tak perlu jauh-jauh, lahan pekarang sempit di rumahmu dapat dimanfaatkan untuk memulainya. Ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memulai urban farming sebagaimana dikutip dari tanihub.com.
Siapkan lahan dan mulai membeli pupuk kandang
Kamu dapat memulai urban farming dengan modal yang sangat minim. Sebungkus pupuk kandang dengan harga sekitar Rp11.000-Rp15.000.
Mengumpulkan sampah rumah tangga
Sampah rumah tangga akan dibuat sebagai bokashi atau tanah subur. Bokashi dapat diolah dari sampah organik rumah tangga, seperti kulit telur, kopi, kulit pisang hingga dedaunan.
Kamu juga bisa membuat air subur dari air fermentasi kelapa.
Tentukan apa yang mau ditanam
Mungkin kamu bisa memulai urban farming dengan menanam jenis sayur-sayuran. Misalnya terong dan cabai yang perlu ditanam hanya dengan menaburkan bijinya di tanah subur.
Pilih medium tanam
Kamu bisa mencoba membuat kotak tanaman atau menanam vertikal pada batako yang ditumpuk ke atas seperti peletakan tanaman vertikal.
Jadi urban farming tidak terlalu sulit dilakukan. Selain bermanfaat bagi ketahanan pangan, urban farming juga membantu mengurangi sampah rumah tangga.
Tren Dekorasi Ini Bikin Interior Properti Tampak Beda
Studi di Belanda mengatakan bahwa berkebun dapat menangkal stres, bahkan lebih baik daripada kegiatan relaksasi lainnya.