SOLOPOS.COM - Ilustrasi bisnis properti (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA–Meski saat ini terdampak pandemi Covid-19, bisnis properti masih berjalan. Bisnis properti merupakan salah satu bisnis yang menarik.

Peminat di sektor ini selalu ada. Namun, sebelum terjun dan menekuni dunia properti apalagi menjadi pengembang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Commercial and Business Development Director AKR Land, Alvin Andronicus, mengatakan ketika memulai usaha bisnis properti seperti melihat tiga jari, yakni telunjuk, tengah, dan jari manis. Ketiga langkah memulai usaha properti ini saling berkaitan dan ketergantungan untuk keberlangsungan bisnis properti ke depan.

Langkah pertama, yaitu Anda perlu memiliki modal. Sebelum membentuk usaha sebagai pengembang, pastikan Anda memiliki modal yang cukup untuk membeli lahan atau untuk bekerja sama dengan pengembang lain. Modal juga digunakan untuk operasional bisnis di awal.

“Jangan sampai di awal mulai sudah utang. Karena kalau utang, usaha ini nilainya besar, belum tentu berhasil dan bisa mengembalikan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/5/2020).

Kedua, selain modal biaya, diperlukan juga modal pengalaman dari sumber daya manusia (SDM) yang profesional.

“Seperti jari tengah, paling tinggi di antara jari yang lain. SDM juga harus jadi modal paling besar, bagaimana pengembang baru bisa bekerja sama atau mempekerjakan orang-orang yang profesional, dengan konsultan yang sudah berpengalaman,” jelasnya.

Ketiga, perlu ada eksekutor. Setelah mendapat pertimbangan dari konsultan dan para profesional, pemilik usaha sebagai pemimpin harus mampu menjadi eksekutor, membuat keputusan akan langkah-langkah yang akan diambil.

“Misalnya, beli lahan dari modal biaya yang ada, tapi oleh konsultan dan profesional dikatakan untuk eksekusi sekarang, atau mau tahun depan, ini keputusan penuh ada di pimpinan perusahaan. Untuk berada di sini, harus punya nyali besar dan berani ambil risiko,” ungkap Alvin.

Adapun, di tengah masa pandemi seperti sekarang ini, menurutnya, bukan saat yang tepat untuk memulai usaha properti. Hal ini melihat pengembang besar yang profesional saja perlu berjuang keras untuk bisa bertahan hidup.

“Momentum ini baiknya digunakan pengembang atau calon pengembang yang mau buka usaha properti untuk belajar, melihat cara pengembang besar bertahan. Jadi nanti ketika dihadapkan dengan kejadian-kejadian tak terduga seperti ini atau krisis, sudah tidak kaget dan bisa menghadapi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya