SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membawa piala Investment Award 2021 di Hotel Ritz Carlton, Rabu (24/11/2021). (Istimewa/Tugiyono)

Solopos.com, SRAGEN — Dua investor dari Korea Selatan (Korsel) berniat untuk investasi di Kabupaten Sragen. Mereka sedang mencari lahan seluas sampai 50 hektare untuk pembuatan pabrik alas kaki di Bumi Sukowati ini.

Informasi itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Gedung DPRD Sragen, Kamis (25/11/2021) sore. “PMA itu bisa masuk tentu di daerah-daerah yang betul-betul kondusif. Konteks kondusif itu artinya ya kondusif pada harga tanahnya, kondusif warganya, kondusif sosial politiknya, dan seterusnya. Mudah-mudahan dua investor Korea Selatan itu bisa menemukan lahan. Mereka sudah on the way ke Sragen. PMA itu bisa menyerap tenaga kerja banyak,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati yang akrab disapa Yuni ini menerangkan Sragen sudah memiliki Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sehingga, dalam pemilihan lahan untuk investasi tinggal melihat pada global positioning system (GPS) daerah. Ia mengaku masih ada sejumlah kendala yang perlu diselesaikan, yakni masyarakat yang belum sepenuhnya pro investasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: APBD Sragen 2022 Disahkan, Minus Rp229,4 Miliar

Sementara Pemkab Sragen sudah memberikan pelayanan perizinan yang baik, akses exit tol ada, aksesibilitas juga tidak masalah, usaha mikro kecil menangah (UMKM) bisa bersaing, dan seterusnya.

“Sragen dengan iklim kondusif itu bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk datang. Kami juga menyusun rencana detail tata ruang (RDTR) yang hampir jadi dan dengan peraturan bupati bisa selesai. Sragen mulai lebih dulu daripada daerah lain, maka pemerintah pusat memberi penghargaan Investment Award 2021 juara III,” katanya.

Dia mengatakan dalam Forum Indonesian Investment Award 2021 di Jakarta, Presiden Jokowi menyampaikan pelayanan terbaik itu belum tentu bisa mendatangkan investor. Contoh di Jawa Tengah, dengan nilai pelayanan yang tinggi ternyata nilai investasinya rendah. Sebaliknya di Jawa Barat,  nilai investasinya tinggi tetapi nilai pelayanannya rendah.

Baca Juga: Spesialis Pencurian Traktor, 2 Warga Sragen Dibekuk di Bantul

Kendati demikian, Yuni menyampaikan semua daerah diminta tetap memberikan pelayanan terbaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya