SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Inggris bersikeras pasukan koalisi menjalankan misi di Libya hanya untuk melindungi warga sipil dari serangan Khadafi. Bukan untuk menguasai Libya.

“Tujuannya bukan itu. Tetapi untuk memberikan perlindungan bagi para penduduk sipil Libya yang diserang Khadafi,” ujar Menteri Muda Pertahanan Inggris James Gerald Douglas Howarth.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dikatakan Howarth di acara  Jakarta International Defense Dialogue 2011 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2011).

Buktinya, menurut Howarth dua jet tempur Inggris pernah batal menyerang instansi militer Khadafi. Hal itu untuk menghindari jatuhnya korban sipil di sekitar instansi militer itu.

“Kami mengirim dua jet tempur. 1.500 mil dari Inggris, untuk menghancurkan target militer. Tapi di saat-saat akhir, pilot tersebut melihat warga sipil. Akhirnya mereka kembali tanpa menjatuhkan bom,” terangnya.

Howarth pun menilai blokade dari laut penting dilakukan untuk mencegah pasukan Khadafi mendapat suplai persenjataan.

Menurutnya, misi di Libya bukan misi NATO. Memang anggota-anggota NATO menyuplai pesawat dan alat komunikasi, tapi misi ini dijalankan oleh negara-negara koalisi untuk mendukung resolusi PBB tahun 1973.

“Seperti Qatar dan Uni Emirat Arab itu kan bukan anggota NATO,” katanya.

detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya