SOLOPOS.COM - ilustrasi bantuan keuangan. (dok)

Solopos.com, SRAGEN — Penggunaan dana desa (DD) yang dialokasikan di 192 desa Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sudah diatur sedemikian rupa untuk bantuan sosial (bansos), ketahanan pangan, dan penanggulangan Covid-19.

Sisanya untuk pemberdayaan masyarakat dan kegiatan lainnya. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Bupati Sragen No.900/70/30/2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dana Desa tahun anggaran 2022.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Porsi bansos bantuan langsung tunai (BLT) desa 40 persen dari DD. Selain itu, porsi ketahanan pangan sebesar 20 persen dari DD, dan porsi penanggulangan Covid-19 sebesar 8 persen dari DD.

Baca Juga : Mantap! Tercepat Salurkan Dana Desa, Kabupaten Madiun Raih Penghargaan

Kepala Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Sragen, Sutrisno, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (25/2/2022), menyampaikan DD yang diterima Desa Gawan turun Rp30,6 juta, yakni dari Rp736 juta pada 2021 menjadi Rp706 juta di 2022. Sutrisno tak tahu pertimbangan DD tersebut turun. Padahal, laporan pertanggungjawaban sudah disampaikan secara normatif.

“Selain DD yang turun, ada prioritas penggunaan DD yang sudah diatur. Porsi BLT desa paling banyak sampai 40 persen. Di Gawan ada 79 KPM yang dipetakan untuk penerima BLT desa. Selain itu, masih ada ketahanan pangan 20 persen dan penanggulangan Covid-19 sebesar 8 persen. Desa enggak bisa membangun sama sekali,” terang Sutrisno.

Dia menerangkan sisa DD 32 persen itu saja sudah dialokasikan untuk pemberdayaan dan kesehatan sehingga DD habis. Dia menuturkan pemberdayaan itu untuk modal badan usaha milik desa (BUM Desa), terutama unit pertanian hingga pengendalian hama tikus. BUM Desa menggunakan metode burung hantu jenis tyto alba untuk mengendalikan hama tikus.

Baca Juga : Dana Desa Non-BLT Tahap I di Wonogiri Rp52,5 Miliar Cair

Selain itu, kegiatan kesehatan, ujar dia, untuk penanganan stunting dan posyandu. “Khusus untuk pengadaan burung hantu, kami menganggarkan Rp13 juta. Itu pun termasuk pengadaan rumah burung hantu [rubuha]. Nanti di 2023 difokuskan anggarannya ke sana,” katanya.

Masih Bisa Bangun Jalan

Kepala Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Pri Hartono, menyampaikan Desa Bedoro termasuk desa mandiri dengan porsi DD sekitar Rp900 jutaan. Seperti desa lainnya, Bedoro juga sudah mengalokasikan BLT (40 persen), ketahanan pangan (20 persen), dan penanganan Covid-19 (8 persen).

“Penerima BLT tahun ini harus lebih banyak, bahkan sampai tiga kali lipat dari penerima BLT pada 2021. Misalnya, pada 2021 lalu ada 40 KPM penerima BLT maka di 2022 ini penerima BLT itu bisa sampai 120 KPM. BLT itu dibayarkan setiap bulan selama satu tahun penuh,” ujarnya.

Baca Juga : Cair Lur! 40 Desa di Kudus Mulai Terima Dana Desa

Kepala Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Sragen, Aris Sudaryanto, menyebut nilai DD penetapan ada Rp901,5 juta. Dia menyebut ada percepatan DD pada pertengahan Januari 2022 sehingga total DD Desa Dawung Rp1,1 miliar.

Kendati DD sudah diprioritaskan kegiatan yang diatur SE Bupati Sragen, Aris mengaku masih memungkinkan menggunakannya untuk membangun infrastruktur jalan. Salah satunya dengan menggunakan dana bantuan provinsi (banprov) senilai Rp500 jutaan. “Kebetulan mendapat BKK [bantuan keuangan khusus] dari Provinsi Jawa Tengah. Dana itu digunakan untuk membangun jalan,” jelasnya.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sragen, Hiladawati Aziroh, menyampaikan prioritas kegiatan DD sudah diatur dari pemerintah pusat yang dituangkan dengan SE Bupati itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya