SOLOPOS.COM - Puluhan mobil pribadi menumpuk di Jalan Raya Sukowati, tepatnya di depan Pasar Kota Sragen, Kamis (5/5/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Sistem one way diterapkan Tim Urai Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen saat arus balik di Jalan Sukowati Sragen.

Sistem one way diterapkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di dalam kota Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim urai di bawah koordinasi Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Sragen Ipda Iwan Subekti menerangkan sistem one way ini diberlakukan sejak arus balik pada Selasa (3/5/2022) sampai puncak arus balik antara Jumat-Minggu (6-8/5/2022).

Baca Juga: Gunung Kemukus Sragen Makin Ramai di Malam Hari, Lalu Lintas Macet

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menerangkan sistem one way diberlakukan sejak pagi sampai malam pukul 19.00 WIB.

“Pemberlakuan one way ini secara tentatif dengan memperhatikan kepadatan lalu lintas. Sistem one way ini bisa dilakukan sampai dua jam. Pada puncak arus balik nanti kemungkinan kepadatan kendaraan dalam kota capai 8.000 unit kendaraan,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Kamis (5/5/2022) siang.

One Way diberlakukan dengan melihat kepadatan kendaraan berdasarkan hasil pantauan dari area traffic control system (ATCS) milik Dishub Sragen. Penumpukan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Sukowati mulai dari simpang empat Alun-alun sampai simpang tiga Pungkruk, Sidoharjo, Sragen, pada pukul 10.00 WIB – 11.00 WIB.

Baca Juga: H+1 Lebaran, Puncak Arus Mudik di Stasiun Sragen

Iwan Subekti mengatakan menempatkan personel di simpang tiga Beloran dan simpang tiga Gambiran. Petugas langsung meneruskan laju kendaraan yang didominasi mobil pribadi berpelat luar kota.

Petugas Dishub langsung meminta operator ATCS untuk mengatur lampu lalu lintas (traffic light) pada warna hijau. Kendaraan dilarang berhenti di area lampu merah saat sistem one way diterapkan.

“Kami, Unit Tim Urai Satlantad Polres Sragen menerapkan sistem one way, saat situasi lalu lintas crowded dan atrean yang cukup panjang di wilayah kota. Kami melakukan penarikan kendaraan atau sistem one way mulai dari simpang tiga DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten), simpang tiga Beloran, simpang tiga Gambiran dan Pungkruk. Arus dari arah Solo dialihkan ke ring road utara. Lalu arus dari Tanon juga masuk ke ring road. Dengan adanya sistem ini membantu untuk mengurai arus lalu lintas yang padat,” ujar Iwan.

Baca Juga: Reuni, Alumni SMPN 1 Sragen Donasi Rp15 Juta untuk Duafa & Anak Yatim

Kepala Dishub Sragen Catur Sarjanto memantau kepadatan lalu lintas lewat ATCS. Dia melihat kendaraan yang lewat dalam kota merupakan kendaraan luar kota, yakni berpelat nomor B, A, K, G, P, W, dan pelat nomor lainnya. Dia melihat jalur tol tidak begitu ramai tetapi jalur tol sangat membantu mengurangi kepadatan kendaraan dalam kota.

“Sekarang dengan adanya jalan tol saja tumpukan kendaraan masih terjadi di sejumlah persimpangan jalan. Kami juga terbantu dengan adanya ATCS sehingga bisa memantau pergerakan kendaraan. Namun, kami agak sulit memantau wilayah Gemolong. Kepadatan kendaraan di Gemolong terjadi di seputaran Pasar Gemolong,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya