SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi antinarkoba (JIBI/Solopos/Antara)

Salah satu jalan pintas tersebut adalah dengan menggunakan narkoba

Harianjogja.com, JOGJA—Remaja maupun orang dewasa yang tidak mampu menyelesaikan masalah dan tekanan yang dialaminya cenderung akan mencari jalan pintas sehingga “seolah-olah” masalah tersebut dapat terselesaikan. Salah satu jalan pintas tersebut adalah dengan menggunakan narkoba karena memiliki efek yang seringkali disalahartikan sebagai “membantu”.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Penyuluh BNNP DIY, Lisa Sunaryo Putri, menuturkan mereka tidak sadar apabila ada satu karakteristik narkoba yang muncul ketika memasuki tahap kecanduan, yaitu penggunaan yang akan terus meningkat kadarnya.

Jalan pintas lain yang beberapa kali menjadi pilihan seseorang adalah bunuh diri karena masih dianggap sebagai salah satu penyelesaian dari masalah dan tekanan yang dialami. Tercatat di Indonesia, pada 2015 saja terdapat 812 kasus bunuh diri. Layaknya fenomena gunung es, WHO mengindikasikan bahwa sebenarnya ada lebih dari 20 orang lain yang mencoba untuk bunuh diri untuk setiap orang dewasa yang telah meninggal akibat bunuh diri.

Christine Yuodelis-Flores dan Richard K. Ries dalam jurnalnya berjudul Addiction & Suicide : A Review menyatakan terdapat hubungan antara depresi dan gangguan kejiwaan lainnya serta kecanduan narkoba dengan perilaku bunuh diri. Gangguan kejiwaan dan kecanduan narkoba tersebut dipicu oleh beberapa hal seperti terganggunya hubungan interpersonal di dalam pernikahan maupun dengan orang lain, pekerjaan, masalah finansial, dan trauma yang muncul di masa lalunya. Ketika hal-hal tersebut muncul dan tidak dapat diselesaikan oleh individu, maka kemungkinan memilih “jalan pintas” akan lebih besar.

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Cara paling baik adalah dengan meningkatkan kepedulian kita. Mulailah dari orang terdekat dan orang di sekitar kita. Apakah mereka sedang berada di dalam situasi yang tidak mampu mereka hadapi? Apakah terdapat perubahan perilaku ke arah membahayakan? Jika ya, ajak mereka bicara.

Mungkin tidak bisa membantu menyelesaikan masalah mereka karena tidak setiap orang memiliki ataupun dibekali dengan pengetahuan terkait kesehatan mental. Tetapi setidaknya dengan berbicara kepada mereka, kita dapat menciptakan kesan bahwa mereka tidak sendirian dan kita dapat memberikan informasi terkait pihak-pihak yang dapat membantu serta memberikan pengobatan apabila dibutuhkan.

Selain itu, perbanyaklah silaturahmi dan berkomunikasi dengan keluarga serta teman. Sekedar “say hi” atau mengirimkan pesan singkat menanyakan kabar adalah salah satu cara untuk saling menguatkan. Mungkin terlihat aneh dan ’kepo’. Tapi percaya atau tidak, bisa jadi hanya Anda yang melakukan hal tersebut dan akhirnya keluarga maupun sahabat yang sedang tenggelam dalam kecanduan maupun keinginan bunuh diri malah mengurungkan niatnya dan memilih berjuang untuk sembuh. Bisa jadi kan? Intinya adalah saling menguatkan.

Lalu, bagi Anda yang saat ini berada dalam situasi yang membutuhkan bantuan, segeralah cari bantuan. Cari orang yang bisa membantu Anda. Kerabat, teman dekat, atau langsung datang ke profesional untuk mendapatkan bantuan segera. Bahkan, saat ini Anda bisa datang ke Puskesmas karena banyak yang telah menyediakan layanan psikolog.

Selain itu, BNNP DIY juga memiliki klinik rawat jalan guna merehabilitasi para pecandu yang memiliki keinginan untuk pulih. Disediakan dokter dan psikolog yang siap membantu. Silakan datang ke Kantor BNNP DIY pada hari dan jam kerja di Jalan Brigjen Katamso kompleks Perkantoran Selatan Purawisata. Jadi, sudahkah Anda menghubungi orang dan teman terdekat Anda hari ini?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya