SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam berdarah. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, JOGJA — Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2022 diperkirakan naik tajam. Selama lima bulan, Januari sampai Mei 2022, kasus DBD di DIY mencapai 1.215.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DI Yogyakarta, Setyarini Hestu Lestari, mengatakan pada Januari hingga Mei 2022 tercatat ada 1.215 kasus DBD. Sedangkan untuk kasus pada Juni masih dalam proses penghitungan dari kabupaten dan kota se-DIY.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

“Jumlah kematian di tahun ini hingga Mei ada enam kasus untuk seluruh DIY, sementara tahun lalu angkanya ada 12 kasus,” katanya, Rabu (6/7/2022).

Atas meningkatnya kasus DBD itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melakukan 3M plus atau menimbun, mengubur, dan melakukan daur ulang barang bekas.

Baca Juga: Polda DIY Tetapkan 2 Tersangka dalam Rentetan Kerusuhan Babarsari

Selain itu, dia berharap masyarakat meningkatkan kesadaran di setiap rumah untuk melakukan pembersihan potensi tempat perindukan nyamuk seperti keberadaan kaleng dan botol yang dapat menyimpan air.

“Harapan kami ke depan ada gerakan satu rumah satu jumantik jadi satu rumah ada juru pemantau jentik. Kalau kemudian masyarakat bertanggung jawab atas itu maka nyamuk berkurang atau bahkan tidak ada. Sehingga ada harapan orang tidak membawa bibit penyakit DBD,” katanya.

Dibandingkan dengan tahun lalu, imbuh dia, angka kasus DBD hingga Mei tahun ini sudah tergolong tinggi. Sehingga diperkirakan kasus pada 2022 ini meningkat dibandingkan 2021 silam.

“Memang ada kemungkinan untuk naik,” katanya.

Baca Juga: Pascakerusuhan, Polisi Tingkatkan Patroli di Babarsari & Seturan

Penyebab tingginya angka DBD ini ada banyak faktor, mulai dari cuaca terutama setelah hujan kemudian panas. Kondisi ini paling disukai nyamuk.

Akan tetapi bisa jadi masyarakat lupa tidak melakukan PSN dan 3M Plus dengan baik. Selain itu mobilitas penduduk yang membawa bibit DBD juga memungkinkan terjadinya penularan.

“Ketika ada virus dengue dalam tubuh seseorang kemudian ada nyamuk itu memungkinkan terjadinya penularan. Oleh karena itu ketika virusnya ada, nyamuknya ada maka harus meminimalisasi tempat perindukan nyamuk,” ujarnya.

Berita ini telah tayang di harianjogja.com dengan judul Waspada! Baru Lima Bulan, Sudah Ada 1.200 Kasus DBD di DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya