SOLOPOS.COM - Ferry Fadly saat berkunjung ke Griya Solopos, Rabu (27/9/2017). (Chelin Indra/JIBI/Solopos)

Begini kabar terkini Ferry Fadly, pengisi suara Brama Kumbara di sandiwara radio Saur Sepuh yang hits.

Solopos.com, SOLO – Masih ingat dengan dengan sandiwara radio Saur Sepuh yang hits di era 1980-an? Sandiwara yang menceritakan perjalanan pendekar sakti Brama Kumbara menjadi raja di Madangkara ini membuat nama Ferry Fadly melejit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ferry Fadly (Chelin I/JIBI/Solopos)

Ferry Fadly (Chelin I/JIBI/Solopos)

Ferry Fadly merupakan pengisi suara Brama Kumbara yang menjadi tokoh sentral pada cerita karya Niki Kosasih itu. Setelah lebih dari 30 tahun berlalu, apa kesibukan Ferry Fadly sekarang? Apakah dia masih aktif di dunia hiburan Tanah Air?

Ekspedisi Mudik 2024

Saat berbincang dengan Solopos.com di Griya Solopos, Rabu (27/9/2017), pria yang identik mengenakan ikat kepala ini mengaku sudah tidak terlalu aktif di dunia hiburan. Ia hanya menerima pekerjaan yang cocok dengan dirinya.

“Saya sekarang enggak sibuk apa-apa. Cuma sesekali saja kalau ada pekerjaan ya dikerjakan. Jadi, sekarang lebih menikmati hidup saja. Kalau di dunia hiburan sih bisa dibilang enggak begitu aktif. Jadi dubber juga sudah jarang, cuma sesekali saja kalau ada yang menawari dan cocok,” kelakar Ferry.

Pria berusia 61 tahun itu mengaku ingin menikmati kehidupannya saat ini. Kendati demikian, ia masih menerima beberapa pekerjaan yang dirasa cocok. Baginya, menjadi pengisi suara merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupannya.

“Saya ini mulai ikut teater sejak tahun 1973. Kemudian mulai jadi dubber komersil pada 1976. Sejak saat itu sampai sekarang dubbing sudah jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan,” imbuh dia.

Saat ini, Ferry kembali unjuk gigi dalam sandiwara radio yang digarap bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Sandiwara radio terbaru yang diberi judul Asmara di Tengah Bencana ini menceritakan kisah cinta dua insan yang berbeda kasta. Pada sandiwara ini, Ferry mengisi suara Jatmiko yang jatuh cinta kepada seorang gadis bernama Setioningsih.

Ferry menerima tawaran mengisi suara di sandiwara itu lantaran ingin merasa cocok karakter yang dibawakan. Selain itu, ia juga ingin memberikan dukungan penuh kepada pemerintah untuk mengampanyekan budaya sadar bencana.

“Saya menerima tawaran ini karena merasa cocok dengan karakter Jatmiko. Ceritanya tentang kisah cinta dua orang yang beda kasta. Tapi, latar waktunya tetap di era 1400-an, era Sultan Agung zaman Kerajaan Mataram dulu. Saya terima tawaran ini untuk membantu pemerintah mengampanyekan budaya sadar bencana dan pesan moralnya juga sangat bagus. Intinya kan biar masyararakat tanggap dengan bencana,” ungkap dia.

Meski tak lagi muda, suara Ferry masih merdu. Hal itu membuatnya semakin semangat mengambil tawaran mengisi suara di sandiwara radio. Ia pun mengaku tidak melakukan perawatan khusus untuk menjaga suaranya.

“Enggak ada perawatan khusus. Cuma mencoba mendalami setiap karakter yang dibawakan saja. Kalau kita sudah menyatu sama karakter yang dibawakan, semuanya akan mengalir sendiri. Kalau makanan dan lain-lain enggak sih, cuma memang membatasi konsumsi gorengan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya