SOLOPOS.COM - Ilustrasi melawan Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SOLO--Kampanye perubahan perilaku patuh protokol kesehatan demi melawan Covid-19 dikemas dalam jargon 3M. Jargon itu merupakan singkatan dari memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi, mengatakan sebuah studi menunjukkan tanpa pelaksanaan protokol kesehatan, risiko seseorag tertular Covid-19 menjadi tinggi. Sedangkan, dengan rajin mencuci tangan pakai sabun, risiko tertular turun hingga 35 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Risiko tertular makin turun hingga 45 persen ketika seseorang juga memakai masker kain tiga lapis. Jika ditambah masker bedah, risiko tertular turun lagi menjadi 70 persen. Lalu, ditambah pelaksanakaan jaga jarak, risiko penularan berkurang hingga 85 persen.

Artinya, dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan secara benar, potensi seseorang tertular Covid-19 hanya 15 persen. “3M menjadi pertahanan diri kita untuk menghadapi musuh yang masuk melalui hidung, mulut dan mata,” kata Sonny, dalam acara Kick Off Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19, yang disiarkan secara virtual melalui Zoom, Jumat (2/10/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Manfaat Mendongeng Untuk Anak Yang Jarang Diketahui Orang Tua

Penggunaan Masker di Sejumlah Negara

Sonny menjelaskan penggunaan masker guna mencegah persebaran Covid-19 juga dilakukan di banyak negara. Di Alabama, Amerika Serikat, misalnya kewajiban menggunakan masker per 16 Juli 2020 bisa menekan kasus harian dari 2.000 ke 574.

Selain itu, di Austria terjadi lonjakan kasus Covid-19 seusai pemerintah melonggarkan aturan penggunaan masker. Akibatnya, pemerintah setempat kembali memperketat aturan pemakaian masker.

“Tapi masker saja enggak cukup, jaga jarak itu sangat penitng. Sekarang sedang kita buatkan pedoman. Pedomannya itu enggak satu meter, dua meter. Walaupun lebih sulit dilaksanakan tapi setidaknya orang lebih jauh. Karena kadang-kadang satu meter itu kaya 10 senti aja tuh,” ujar Sonny.

Ia menjelaskan mengapa penanganan Covid-19 di Asia Timur relatif cepat seperti Jepang, China, Taiwan, Hong Kong. “Karena mereka itu selama satu abad terakhir mereka terbiasa kena pandemi-pandemi. Dampaknya mereka terbiasa pakai masker, jaga jarak,” imbuh dia.

Satgas Penanganan Covid-19 memiliki subbidang sosialisasi yang diawaki oleh BKKBN. Target perubahan perilaku menyasar individu, keluarga, institusi, komunitas. “Kalau seluruh keluarga Indonesia menjalankan protokol kesehatan insyaallah kita bisa menyelesaikan masalah ini sebaik mungkin,” harap dia.

Ini Cara Mengatasi Kulit Kering Karena Pakai Hand Sanitizer

Ingat Pesan Ibu

Ketua Subbidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Dwi Listyawardani, mengatakan survei BPS menunjukkan tingkat kepatuhan perempuan terhadap protokol kesehatan lebih tinggi dibanding dengan laki-laki.

Maka itu, ibu diharapkan menjadi rolemodel pelaksanaan protokol kesehatan dalam keluarga. Satgas Penanganan Covid-19 lalu meluncurkan jargon “Ingat Pesan Ibu.”

“Oleh karena itu mungkin kawan-kawan PLKB [Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana] dalam melakukan sosialisasi ini kita akan lebih menggencarkan lagi agar laki-laki, bapak-bapak, remaja ini lebih patuh lagi,” kata Dani, panggilan akrabnya.

Sonny menambahkan kenapa perempuan cenderung lebih patuh terhadap protokol kesehatan. Sebab, perempuan cenderung lebih dekat dengan keluarga. Kondisi itulah yang menjadi pertimbangan pemilihan jargon Ingat Pesan Ibu.

“Karena ibu biasanya jadi teladan bagi anak dan keluarganya. Pada April, September, konsisten perempuan lebih patuh ketimbang laki-laki. Mereka cenderung lebih waspada, lebih aware, dan lebih peduli. Mereka tahu kalau tidak peduli mereka bisa menulari keluarganya. Perlu diingat bahwa penularan itu terjadi bukan dari orang-orang jauh tapi dari orang-orang terdekat kita,” imbuh Sonny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya