SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo mengecek kondisi pohon yang dikarantina di lahan pembibitan DLH, Solo, Senin (11/5/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kondisi 377 pohon yang dipindahkan karena proyek Flyover Purwosari cukup menggembirakan. Sebanyak 80 persen atau 302 dari total 377 pohon itu mulai bersemi alias trubus.

Sedangkan sisanya, sebanyak 75 pohon tidak berkembang. Pantauan Solopos.com di lahan pembibitan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Kecamatan Banjarsari, Senin (11/5/2020), sejumlah batang pohon yang dikarantina mulai tumbuh daun.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pohon-pohon Flyover Purwosari itu berjenis bungur, trembesi, dan asam. Petugas DLH Solo mencabut rumput di sekitar pohon yang sedang dalam tahap karantina itu. Kondisi lahan sekitar satu hektare tersebut sejuk.

Solopos Hari Ini: Transmisi Lokal bakal Kian Sporadis

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Gatot Sutanto, menjelaskan sebanyak 80 persen dari 377 batang pohon terdampak proyek Flyover Purwosari sudah mulai bersemi.

Sedianya pohon-pohon tersebut mulai dipindahkan ke habitat yang sesuai. Namun, rencana pemindahan pohon yang menjalani karantina empat bulan itu urung dilakukan.

Wali Kota Madiun Batasi Pengunjung Mal 300 Orang

Ada banyak faktor yang membuat pemindahan pohon terdampak Flyover Purwosari tidak bisa segera dilaksanakan, meski kondisinya mulai bersemi.

Masalah Anggaran

Faktor-faktor tersebut di antaranya mempertimbangkan kondisi cuaca, kondisi lapangan, personel, dan anggaran.

“Ini merupakan pengalaman pertama kami memindahkan pohon dalam jumlah besar. Kami menghadapi pergantian musim dan anggaran yang dipangkas untuk mengatasi pandemi Covid-19,” katanya kepada Solopos.com, Senin (11/5/2020).

Bagaimana Kabar THR Buruh di Solo? Ini Kata Pengusaha

Gatot menjelaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana memindahkan pohon-pohon proyek Flyover Purwosari itu ke Makam Mojo dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo.

Khusus di TPA Putri Cempo, Gatot menyebut kondisinya belum siap. Hal itu karena proyek pembangkit listrik tenaga sampah yang sudah dipersiapkan beberapa waktu lalu belum berjalan.

Peserta Seleksi CPNS Wonogiri Diminta Pantau Website BKD, Ada Apa Ya?

Sedangkan untuk lokasi di Makan Mojo juga belum siap sepenuhnya. Penyebabnya, menurut Gatot, Makam Mojo sisi barat belum dibongkar.

“Kami mengupayakan merawat pohon di sini [di lahan pembibitan DLH Kota Solo] karena ketersediaan sumber air dan ada petugas yang jaga,” papar dia.

Gatot menegaskan ratusan pohon proyek Flyover Purwosari tersebut tidak akan dipindahkan dalam waktu dekat. Kendati demikian, dia dan jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo menjamin perkembangan pohon tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya