SOLOPOS.COM - Kreteg Bang. Foto diambil Kamis (6/10/2012). (Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)

Infrastruktur Wonogiri yakni terkait rencana pelebaran jalan di Kreteg Bang ditagih masyarakat.

Solopos.com, WONOGIRI – Masyarakat Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri mempertanyakan keseriusan pemerintah terkait proyek pelebaran jalan sekitar Kreteg Bang atau Jembatan Kereta Api.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wacana pelebaran jalan telah berlangsung setahun lalu namun hingga kini belum direalisasi. Kepastian pekerjaan dirasa akan menenteramkan warga yang terkena proyek pelebaran.

Warga Gerdu berharap akses jalan sebelah utara Jembatan KA atau Kreteg Bang tetap berfungsi. Selama ini akses jalan itu untuk memperlancar kegiatan warga sekitar ke jalan raya atau jalan utama Wonogiri.

Hal itu disampaikan Ketua RT 004/RW 005, Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Wonogiri, Riwin, Sabtu (10/10/2015).

Riwin menjelaskan, akses jalan yang sudah ada sering dimanfaatkan warga sekitar untuk jalan kaki ataupun bersepeda motor.

Menurutnya, jika jalan dihilangkan akan merepotkan sedikitnya warga dua lingkungan, yaitu Lingkunga Gerdu dan Lingkungan Kerdukepik, keduanya masuk Kelurahan Giripurwo, Wonogiri.

“Jalan alternatif cukup jauh. Warga dua lingkungan harus memutar sekitar 200 meter hingga 400 meter untuk sampai ke jalan raya. Padahal selama ini warga hanya cukup lima menit sudah sampai di pinggir jalan raya. Saat ini jarak rumah warga dengan jalan raya hanya 30 meter,” kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Wonogiri, Ismiyanto, menegaskan pelebaran jalan Kreteg Bang tetap berlanjut. Dia menjelaskan sosialisasi terhadap warga terdampak sudah dilakukan.

“Warga yang terdampak sudah menyetujui pelebaran jalan Kreteg Bang. Jika ada lahan milik warga yang terkena proyek pelebaran juga akan diberikan ganti rugi. Nilai ganti rugi akan ditentukan oleh tim appraisal,” tambah dia.

Ismiyanto menjelaskan, pada 2014 Dishubkominfo telah mengajukan anggaran pembebasan lahan dan sosialisasi namun di-delete sehingga proyek pelebaran jalan menjadi molor.

Ismiyanto menyatakan Dirjen Kereta Api dan Pemprov Jateng sudah menyetujui usulan pelebaran jalan tersebut selama Pemkab Wonogiri menyelesaikan pembebasan lahan.

“Tahun ini Pemkab Wonogiri sudah mengalokasikan anggaran senilai Rp1,5 miliar. Mudah-mudahan sebelum akhir tahun proses pembebasan lahan selesai sehingga tahun depan (2016) proyek pelebaran jalan Kreteg Bang digarap. Rencananya lebar jalan menjadi 14 meter dari 8 meter,” katanya.

Mantan Kepala Kantor Satpol PP Wonogiri ini menyatakan inventarisasi tim tercatat sebanyak tiga warga yang lahan miliknya terkena proyek pelebaran jalan. Menurutnya, luas atau volume lahan milik warga yang terkena proyek tidak luas.

Dia mangakui akses jalan kampung harus dicarikan jalan keluar agar tidak terputus. Ismiyanto berjanji akan mengadakan rembuk warga untuk mencari solusi akses jalan kampung.

“Jika tebing dikepras maka akses jalan kampung terganggu dan terputus karena menjadi tebing jurang cukup curam,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya