SOLOPOS.COM - Papan peringatan dipasang di jalan menuju Desa Jimbar yang ditutup total sejak sepekan lalu. Foto diambil Selasa (8/11/2016). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Wonogiri, jalan utama dan alternatif Pracimantoro-Pacitan ditutup karena ada perbaikan.

Solopos.com, WONOGIRI — Pengguna jalan dari Pracimantoro, Wonogiri, yang hendak menuju Giritontro, Giriwoyo, Pacitan (Jawa Timur) kebingungan karena tak bisa melewati jalan utama maupun jalur alternatif sejak sepekan lalu.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Kondisi jalur utama itu buruk saat hujan karena proyek jalur lingkar selatan (JLS) belum rampung. Sedangkan jalur alternatif ditutup total karena sedang ada proyek perbaikan jalan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (8/11/2016), pengguna jalan yang menuju Giritontro, Giriwoyo, atau Pacitan sebelumnya bisa melintas meski proyek JLS sedang dikerjakan. Namun, sejak intensitas hujan meningkat jalan tak bisa dilewati, karena jalan penuh lumpur.

Pengguna jalan memilih melewati jalan alternatif yang melalui Desa Sambiroto dan Jimbar, Pracimantoro, meski jalan kabupaten itu rusak. Namun, sejak sepekan lalu, Pemerintah Desa Jimbar menutup akses menuju Jimbar karena jalan sedang diperbaiki.

Pengguna jalan pun harus mencari jalan alternatif lain, yakni jalan tanah yang melintasi permukiman di wilayah Jimbar. Pantauan Solopos.com, papan peringatan kendaraan tak bisa lewat melalui Jimbar terpasang di perempatan dekat Kantor Desa Sambiroto.

Peringatan serupa juga terpasang di perempatan menuju Desa Jimbar. Badan jalan sisi kanan dan kiri ke desa tersebut dipenuhi material pasir dan bebatuan sehingga tak bisa dilalui kendaraan.

Kepala Desa Jimbar, Sutrisno, saat dihubungi Solopos.com, mengatakan sejak jalan alternatif melalui Jimbar ditutup pengguna jalan kebingungan. Mereka kerap menanyai warga ada tidaknya jalan alternatif lain yang bisa dilalui untuk menuju Pacitan. Bahkan, Kades pernah ditanya pengguna jalan saat tengah malam.

“Ada jalan lain yang bisa dilalui, yakni melalui Sambiroto, Dayu, Jimbar. Tapi jalannya masih tanah. Kalau hujan jalan sulit dilewati. Mobil sedan dan kendaraan berat tak bisa lewat. Warga kami swadya menguruk jalan tapi belum semua jalan bisa diuruk. Kalau hanya diuruk pun cepat rusak lagi,” kata Kades.

Saat ini, pemdes sudah memasang papan peringatan dan penunjuk arah di lokasi strategis agar pengguna jalan tak bingung. Sutrisno menginformasikan ada jalan lain menuju Pacitan yang bisa ditempuh, yakni melalui Desa Panekan, Eromoko tembus ke Giriwoyo.

Namun, jarak Pracimantoro-Eromoko-Giriwoyo mencapai 15 km. Jarak itu lebih jauh dibanding jalur Pracimantoro-Giriwoyo melalui Giritontro.

Warga Dusun Sambiroto, Desa Sambiroto, Dian, mengaku kerap melihat pengemudi mobil kesasar ke dusunnya. Padahal tujuan mereka hendak ke Pacitan melalui jalur alternatif di Jimbar. Ibu muda itu berharap proyek JLS cepat rampung sehingga jalan bisa dilalui dengan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya