SOLOPOS.COM - Kendaraan melintasi jalan provinsi di Selogiri, Wonogiri, ruas Nambangan, Rabu (18/10/2017). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Jalan Solo-Wonogiri di wilayah Selogiri sudah lebih lebar dan mulus.

Solopos.com, WONOGIRI — Proyek peningkatan jalan provinsi di Selogiri, Wonogiri, ruas Nambangan depan Kantor Kecamatan Selogiri sepanjang 3 km rampung 100 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Polisi mengimbau pengguna jalan tidak mengebut di ruas itu meski kini jalan menjadi lebih lebar dan mulus. Pantauan Solopos.com, Rabu (18/10/2017), tidak ada aktivitas pekerjaan di ruas jalan tersebut.

Jalan yang sebelumnya hanya selebar lebih kurang 7 meter terbagi menjadi dua bagian, kini menjadi 11 meter terbagi menjadi empat bagian. Lajur kanan dua bagian dan lajur kiri dua bagian.

Jalan dilengkapi markah. Hanya jalan di jembatan dekat kolam renang di Nanggan, Desa Gemantar, yang belum bermarkah. Hal itu lantaran proyek jembatan rampung paling akhir.

Kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut melaju kencang karena arus lalu lintas tidak padat sehingga kendaraan dapat leluasa saling menyalip. Kasi Jalan dan Jembatan II Balai Pelaksana Teknis Jalan Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah, Ukit Waskito, kepada Solopos.com menyampaikan proyek yang dimulai Februari lalu itu rampung 100 persen belum lama ini.

Penyelesaian proyek itu lebih cepat dari target 21 Oktober. Saat ini tinggal pekerjaan memberi markah jalan. Pekerjaan itu sudah hampir rampung.

Dia menginformasikan paket pekerjaan peningkatan jalan dan pemberian markah merupakan proyek terpisah. “Proyek yang sama akan digelar lagi di ruas depan Kantor Kecamatan Selogiri-Krisak, tahun depan. Tapi yang akan dikerjakan berapa kilometer belum tahu. Masih akan dibahas dengan DPRD Jateng,” kata Ukit.

Dia melanjutkan setelah pekerjaan rampung tahap selanjutnya masa pemeliharaan selama setahun. Apabila dalam tempo setahun jalan ada yang rusak akan diperbaiki kontraktor, yakni PT Selo Progo Sakti dan PT Bagaskara Pratara Manunggal KSO.

Jika masa pemeliharaan telah berakhir, hasil pekerjaan akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
Proyek senilai Rp13,4 miliar tersebut sempat dihentikan sementara menjelang Lebaran lalu agar tidak mengganggu arus mudik dan balik Lebaran.

Kala itu progresnya mencapai lebih kurang 40 persen. Terpisah, Kanitlaka Satlantas Polres Wonogiri, Iptu Anom Prabowo, mengimbau pengguna jalan tidak mengebut saat melintas di ruas jalan tersebut.

Biasanya pengguna jalan mudah tergoda untuk mengebut ketika melintas di jalan yang lebar. Kebiasaan itu justru berbahaya, terlebih di ruas Selogiri terdapat sejumlah pabrik, seperti di Dusun Nambangan. Banyak penyeberang jalan yang masuk atau keluar pabrik, pagi dan sore hari.

“Yang sudah tahu mungkin bisa mengantisipasi dengan memelankan kendaraan saat mendekati pabrik. Tapi kalau yang belum tahu perlu waspada. Pokoknya kalau lewat ruas Selogiri jangan mengebut,” kata Anom mewakili Kasatlantas, AKP Dani Permana Putra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya