SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja memasang karung berisi tanah di lokasi talut ambrol di pinggir jalan masuk Perumahan Puri Gading, Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Rabu (27/12/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Talut jalan di perumahan Puri Gading, Grogol, Sukoharjo, ambrol akibat tergerus arus sungai.

Solopos.com, SUKOHARJO — Talut di pinggir jalan masuk Perumahan Puri Gading, Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, ambrol pada Selasa (26/12/2017) sore hari. Talut di bantaran Kali Wingko itu ambrol karena diterjang derasnya arus sungai saat turun hujan deras.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com, Rabu (27/12/2017), talut yang ambrol sepanjang 13 meter dengan ketinggian sekitar lima meter. Lokasi talut yang ambrol tepat di jalan masuk perumahan Puri Gading yang menjadi akses utama menuju perumahan itu.

Warga perumahan lantas memasang bambu dan kayu di sekitar lokasi talut yang ambrol agar tak dilewati pengguna jalan. Saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sukoharjo, ketinggian air sungai bertambah secara signifikan. Saking derasnya, arus sungai menggerus talut di pinggir jalan.

“Talut di pinggir jalan masuk perumahan tergerus arus sungai saat turun hujan lebat. Saya langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Sukoharjo dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo [BBWSBS],” kata Kepala Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Kristin Ary Supadmi, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Sebelum ambrol, muncul retakan di talut yang makin lama makin lebar saat turun hujan lebat selama berjam-jam. Puncaknya, talut ambrol lantaran tak kuat menahan erosi sungai yang mengikis bibir jalan masuk ke perumahan.

Untungnya, jarak lokasi talut yang ambrol dengan rumah penduduk cukup jauh. Namun, talut yang ambrol berpotensi melebar apabila tak diperbaiki secara permanen.

“Bangunan terdekat di lokasi talut ambrol adalah pos petugas keamanan dan masjid. Sementara jarak rumah penduduk dari lokasi talut ambrol lebih dari 20 meter,” ujar dia.

Kristin meminta instansi terkait memperbaiki talut yang ambrol secara permanen. Dia khawatir kejadian serupa bakal terulang saat hujan lebat turun dengan intensitas tinggi. Terlebih, musim penghujan diperkirakan sampai Februari 2018.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Suprapto, mengungkapkan petugas BBWSBS telah memasang ratusan karung berisi tanah di lokasi talut ambrol. Hal ini merupakan penanganan darurat untuk menahan erosi sungai saat turun hujan.

Para sukarelawan bencana alam bakal memantau kondisi talut yang ambrol saat turun hujan. Mereka bakal dibantu warga setempat yang melewati lokasi talut yang ambrol setiap hari.

“Petugas bersama warga telah memasang karung berisi tanah di sekitar lokasi talut ambrol. Ini penanganan darurat yang sifatnya sementara untuk menahan gerusan air sungai,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya