Infrastruktur Sragen: Pemkab Fokuskan Perbaikan Jalan

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN -</strong> Selain memprioritaskan program peningkatan ruas jalan dan jembatan senilai Rp200 miliar tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memberikan perhatian lebih kepada pemeliharaan rutin jalan.</p><p>Perhatian tersebut terlihat dari meningkatnya anggaran pemeliharaan rutin jalan dari Rp3 miliar tahun lalu menjadi Rp5 miliar di APBD 2018. Alokasi anggaran sebesar itu masih dimungkinkan ditambah di perubahan APBD 2018.</p><p>Selain itu Pemkab Sragen melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah membentuk dan mengoperasikan tim reaksi cepat <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180412/491/909871/-infrastruktur-sragen-jembatan-bejingan-masaran-rusak-parah-tak-kunjung-diperbaiki-ini-penyebabnya">perbaikan jalan</a> agar tindak lanjut atas berbagai komplain dan keluhan warga bisa cepat.</p><p>Penjelasan itu disampaikan Kepala DPUPR Sragen, Marija, saat diwawancara wartawan, Sabtu (14/4/2018). "Anggaran pemeliharaan jalan tahun lalu Rp2 miliar di APBD penetapan, dan ditambah Rp1 miliar di perubahan APBD," ujar dia.</p><p>Marija menjelaskan beberapa bulan terakhir tim reaksi cepat perbaikan jalan juga sudah bergerak menyasar ruas-ruas <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180404/491/908016/infrastruktur-sragen-jembatan-gambiran-nyaris-ambrol-hanya-dibuka-satu-lajur">jalan kabupaten</a> yang rusak parah. Bahkan dia mengklaim tidak ada istilah hari libur bagi tim reaksi cepat itu.</p><p>"Tiap hari bekerja terus menambal lubang jalan, memperbaiki talud longsor, dan sebagainya. Mereka tidak kenal libur. Bila ada keluhan dari masyarakat yang masuk langsung ditindaklanjuti dengan perbaikan," kata dia.</p><p>Tapi Marija mengakui jumlah personel tim reaksi cepat pemeliharaan jalan belum sebanding dengan volume jalan yang rusak. Artinya butuh waktu bagi tim untuk merespons setiap keluhan yang masuk. "Saat ini baru tiga tim," urai dia.</p><p>Karena keterbatasan personel, menurut Marija, tim reaksi cepat bekerja mendasarkan skala prioritas. Ruas-ruas<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180410/491/909589/infrastruktur-sragen-rusak-parah-jalan-tunjungan-gondang-jadi-kebun-"> jalan yang rusak parah</a> dan membahayakan pengguna jalan menjadi prioritas segera ditangani agar tak jatuh korban.</p><p>Marija menegaskan tim reaksi cepat perbaikan jalan adalah bentukan baru, beda dengan tim yang sama yang dibentuk zaman Bupati Agus Fatchurrahman. "[Tim] Kami bentuk baru dengan sarana dan prasarana baru," imbuh dia.</p><p>Berdasarkan catatan <em>Solopos.com</em> Bupati Agus juga pernah membentuk tim reaksi cepat perbaikan jalan menjelang akhir kepemimpinannya. Pembentukan tim tersebut mendasarkan banyaknya keluhan ihwal jalan rusak.</p><p>Terpisah, anggota Komisi III DPRD Sragen, Moh. Haris Effendi, saat dimintai tanggapan oleh <em>Solopos.com</em> mempertanyakan apakah sudah ada kegiatan pemeliharaan jalan. Sebab sejauh ini menurut dia belum pergerakan anggaran.</p><p>Padahal dari anggaran pemeliharaan Rp5 miliar kan harus ada kegiatan pengadaan barang (material). "Pengadaan bahan kan tetap dari pihak ketiga, apakah itu ditunjuk langsung atau dilelang. Lah ini belum ada kegiatannya," kata dia.</p><p>Politikus Partai Golkar tersebut mendesak DPUPR segera melakukan agenda pemeliharaan jalan lantaran sudah ditunggu masyarakat. Apalagi cukup banyak jalan rusak, contohnya ruas jalan Sumberlawang-Gabugan, Tanon.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi