SOLOPOS.COM - Timbunan batu dan pasir terlihat di ruas jalan Kwangen-Ngebuk, Gemolong, Sragen, yang biasa dijadikan jalur alternatif mudik Lebaran, Sabtu (6/6/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen diperbaiki, tepatnya di jalur Gemolong.

Solopos.com, SRAGEN — Jalan lingkar barat Gemolong mulai dari Kwangen-Ngebuk yang biasa dijadikan jalur alternatif mudik Lebaran mulai diperbaiki.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan di lokasi, Sabtu (6/6/2015), material berupa tanah uruk dan pasir dan batu sudah menumpuk di pinggiran jalan yang mengalami kerusakan cukup parah.

Sejumlah pekerja terlihat sibuk meratakan urukan tanah di permukaan jalan. Di jalur sepanjang 2 km itu juga terdapat dua gorong-gorong jalan yang sedang diperbaiki.

“Pekerjaan memperbaiki gorong-gorong itu sudah dimulai sekitar satu bulan. Untuk sementara, jalan itu tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Kendaraan roda empat harus memutar arah masuk ke perkampungan,” kata Pandi, 40, warga Ngebuk saat ditemui di lokasi.

Jalan Kwangen-Ngebuk biasa dijadikan jalur alternatif untuk memecah kemacetan lalu lintas di simpang empat Gemolong.

Menurutnya, kemacetan lalu lintas di simpang empat Gemolong sudah biasa terjadi saat berlangsungnya arus mudik dan arus balik Lebaran. Pasalnya, simpang empat Gemolong menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari arah Solo, Salatiga, Purwodadi dan Gemolong.

“Saat ini, kondisi jalan sudah rusak parah meski masih bisa dilewati kendaraan. Kalau segera diperbaiki, jalan itu bisa digunakan untuk memecah kepadatan lalu lintas di simpang empat Gemolong,” tandas Pandi.

Hal senada disampaikan Sugiyanto, 32, warga Gemolong. Dia mendukung perbaikan jalur alternatif mudik Lebaran supaya kepadatan lalu lintas di simpang empat Gemolong bisa diminimalkan.

“Kalau simpang empat Gemolong macet itu repot sekali. Jika ingin bepergian, kami harus mutar-mutar melalui gang di perkampungan untuk menghindari simpang empat Gemolong yang padat merayap,” papar dia.

Lelang proyek pemeliharaan jalan Kwangen-Ngebuk dimenangi CV Rambu Arta yang beralamat di Dukuhan, Mojopuro, Sumberlawang. Proyek pemeliharaan jalan ini menggunakan pagu anggaran senilai Rp1,76 miliar, namun rekanan menawarkan harga Rp1,74 miliar.

Pada tahun ini, Pemkab Sragen juga mengalokasikan pagu anggaran senilai Rp1,44 miliar untuk memperbaiki jalur lingkar selatan Gemolong. Lelang proyek ini dimenangi Mitra Mandiri yang beralamat di Jl. Urip Sumoharjo, Sragen, dengan harga penawaran Rp1,43 miliar.

Berdasarkan data dari Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, jalan rusak sepanjang 95 km di Bumi Sukowati belum mendapat anggaran untuk perbaikan. Dari 250 km jalan yang rusak, Pemkab Sragen hanya mampu memperbaiki 155 km.

Perbaikan jalan rusak itu menggunakan dana senilai Rp160,3 miliar yang berasal dari APBD Sragen senilai Rp110 miliar, APBD Provinsi Jawa Tengah senilai Rp38,7 miliar dan APBN senilai Rp11,6 miliar.

“Persoalan jalan rusak memang masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan,” kata Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya